Presiden RI Prabowo Subianto menyebut tarif impor hampir seluruh barang dari Indonesia ke Uni Eropa bisa nol persen.
Hal itu terjadi setelah perjanjian dagang bilateral Indonesia-Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) disepakati.
"Jadi kita sudah punya sekarang perjanjian Comprehensive Economic Partnership Agreement antara Indonesia dan Uni Eropa yang ini sebetulnya nanti adalah menjadi free trade agreement. Hampir semua tarif kita sudah selesai, hampir semuanya 0 persen di antara kita," ujar Prabowo di Brussel, Belgia, Minggu (13/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo mengatakan kesepakatan IEU-CEPA ini merupakan terobosan besar bagi kedua belah pihak.
Lihat Juga :LAPORAN DARI BRUSSEL RI-Uni Eropa Akhirnya Sepakati IEU-CEPA Usai Negosiasi Alot 10 Tahun |
Ia menyebut di tengah ketidakpastian global kesepakatan ini bisa menjadi alternatif yang kokoh.
Negosiasi IEU-CEPA sendiri dimulai sejak 2016 lalu, perundingan hingga pertengahan 2024 lalu juga sudah berjalan sebanyak 19 putaran.
"Luar biasa, terobosan besar. Setelah 10 tahun negosiasi, hari ini kita tembus, breakthrough, semua titik-titik persoalan sudah kita selesaikan," ucap dia.
Prabowo menyebut Uni Eropa memiliki pasar yang sangat besar dengan jumlah penduduk melebihi 460 juta jiwa.
"Total GDP (PDB) mereka sangat besar, perdagangan mereka juga sangat besar, jadi ini alhamdulillah suatu peristiwa bersejarah," ujarnya.
Terpisah, Menteri Investasi Rosan Perkasa Roeslani mengatakan kesepakatan IEU-CEPA ini diharapkan bisa meningkatkan tingkat perdagangan antara Indonesia dengan Uni Eropa.
Ia juga berharap kesepakatan ini bisa menggenjot tingkat perdagangan RI-Uni Eropa hingga dua kali lipat.
"Ini memang memberikan akses ya. Akses pasar pada kedua belah pihak yang di mana diharapkan dengan adanya IEU-CEPA ini trade-nya bisa meningkat menjadi US$60 miliar dari kurang lebih US$30 miliar," ujar Rosan di Paris, Prancis.
Rosan pun menyampaikan IEU-CEPA ini rencananya akan ditandatangani pada September mendatang.
(nfl/sfr)