Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengancam akan mencoret nama penerima bantuan sosial (bansos) yang menggunakan dana bantuan itu untuk judi online (judol).
Ia mengatakan data penerima bansos bisa berubah, termasuk data Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS) Kesehatan.
"Penerima bansos bisa berubah, termasuk PBI BPJS Kesehatan, selalu ada yang keluar dan ada yang menggantikannya. Siapa yang keluar? Yang inclusion error yang masuk data negative list, yang bansosnya disalahgunakan seperti judol misalnya," kata Gus Ipul dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Selasa (15/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mereka yang menyalahgunakan bansos, masyarakat yang sudah naik kelas alias yang tidak miskin juga akan dicoret dari daftar penerima.
Mereka akan digantikan oleh masyarakat yang berhak tetapi selama ini tidak mendapatkan bansos. Gus Ipul itu mengatakan hal tersebut merupakan konsekuensi dari penggunaan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
Dalam DTSEN, masyarakat diperingkatkan dalam 10 desil berdasarkan tingkat kesejahteraannya. Desil 1 mewakili kelompok termiskin dan desil 10 mewakili kelompok terkaya.
Namun, data tersebut bersifat dinamis karena akan diperbaharui tiap tiga bulan.
"Pemeringkatan berubah dalam kurun waktu tiga bulan sekali akibat pemutakhiran data. Dengan adanya pemutakhiran, ada inclusion error, mereka yang seharusnya tidak menerima bansos tetapi menerima," katanya.
"Ada juga exclusion error, mereka yang seharusnya menerima bansos namun tidak menerima. Ini konsekuensi dari pemeringkatan," sambungnya.
(fby/pta)