Punya 2.400 Toko di Filipina, Alfamart Mau Buka di Malaysia-Bangladesh

CNN Indonesia
Kamis, 17 Jul 2025 20:48 WIB
Budi menyebut kehadiran jaringan ritel RI di luar negeri turut membuka jalan bagi produk lokal untuk masuk ke pasar internasional. (Foto: CNN Indonesia/Tunggul)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebut ekspansi ritel Indonesia ke luar negeri tak hanya terbatas pada ekspor barang, tetapi juga mencakup ekspor jasa berupa pendirian toko fisik.

Salah satu contohnya adalah Alfamart yang saat ini telah memiliki sekitar 2.400 gerai di Filipina dan tengah menjajaki peluang ekspansi ke Malaysia dan Bangladesh.

"Sekarang Aprindo itu tidak hanya ekspor barangnya, tapi tokonya juga diekspor. Jadi Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) sudah mempunyai banyak toko di Filipina, ada 2.400 toko di Filipina ya. Jadi itu bagian daripada ekspor jasa kita," ujar Budi dalam konferensi pers di Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (17/7).

Menurut Budi, kehadiran jaringan ritel Indonesia di luar negeri turut membuka jalan bagi produk-produk lokal untuk masuk ke pasar internasional. Sebagian besar barang yang dijual di Alfamart Filipina disebut merupakan hasil produksi dari Indonesia.

"Sebagian besar juga produknya impor dari kita. Memang kita mulai waktu itu dari Filipina. Dan kita sudah mulai masuk mulanya ke Filipina, bahkan kemarin dijajaki dengan Bangladesh dan Malaysia," tambahnya.

Ketua Umum Aprindo Solihin menyatakan kehadiran Alfamart di Filipina merupakan hasil dari pola kemitraan yang dijalin dengan mitra lokal. Model ini memungkinkan ekspansi dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan karakter pasar masing-masing negara.

"Kemitraan kita kenapa di Filipina? Memang ini untuk mencari mitra. Kan kita enggak bisa langsung 100 persen di sana, kita buka di sana dengan mayoritas ada mitra. Dan kemitraan ini kan harus cocok, kalau enggak, susah kita ya," ujarnya.

Solihin menyebut seluruh gerai di Filipina menggunakan merek Alfamart dan formatnya serupa dengan di Indonesia. Toko-toko tersebut menjual kebutuhan harian, layanan pembayaran elektronik, serta produk segar dan beku.

"Mereknya semua Alfamart, dan bentuknya sama seperti yang di sini. Seperti yang tadi kita ekspor. Jadi bukan hanya peritel yang di sana datang ke mari, tapi kita sudah ekspor di sana," katanya.

Terkait rencana ekspansi berikutnya, Solihin mengatakan Bangladesh menjadi negara yang paling siap untuk menjadi tujuan selanjutnya. Seluruh perangkat pendukung disebut telah disiapkan dan kecocokan pasar dinilai sesuai dengan segmen Alfamart.

"Yang dalam waktu dekat yang kita sudah siapkan semua perangkatnya, itu dalam waktu dekat Bangladesh. Jadi bukan waktu sebentar ya untuk menjajaki, dan kebetulan customernya pas dengan segmen itu," jelasnya.

Ia menambahkan sebagian produk yang dijual di gerai Filipina merupakan barang-barang yang juga tersedia di Indonesia, terutama jika produk tersebut tidak tersedia di pasar lokal. Barang-barang tersebut dikirim langsung dari Indonesia sebagai bagian dari strategi promosi produk dalam negeri.

"Ya sebagian tentunya, ya sebagian yang ada di sana. Karena kan masalah transportasi. Jadi kalau ada produk khusus yang memang di sana nggak ada, kita pasti kirim dari sini (Indonesia), khususnya produk," ucapnya.

Alfamart diketahui mulai berekspansi ke Filipina sejak 2014. Per awal Juli 2024, perusahaan telah meresmikan gerai ke-2.000 di Sta Rosa, Laguna.

Saat ini, operasional Alfamart di Filipina didukung oleh lima distribution center yang tersebar di Silang, Marilao, Mexico, Calamba, dan Sariaya. Gerai-gerai tersebut mempekerjakan sekitar 12.500 tenaga kerja lokal dan 24 tenaga kerja asal Indonesia.

Selain menjual produk lokal Filipina, Alfamart juga membawa berbagai merek populer dari Indonesia, seperti mie instan, roti, makanan ringan, dan minuman dalam kemasan.

(del/pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK