PT Pertamina Patra Niaga buka suara terkait kelangkaan bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU di Jember dan Banyuwangi.
Area Manager Comm Rel & CSR PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengatakan kelangkaan pasokan BBM karena terganganggunya distribusi imbas penutupan jalan nasional di Jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Karena adanya penutupan jalan ini, maka terjadi kemacetan total, sehingga Pertamina memutuskan untuk mengalihkan suplai ke Pertamina Instalasi Surabaya Group dan Fuel Terminal Malang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Imbas dari kemacetan ini mengakibatkan Round Time Hours (RTH) yang semula hanya 4 jam menjadi 11 jam, sehingga Pertamina memutuskan untuk melaksanakan alih suplai ke Pertamina Instalasi Surabaya Group dan Fuel Terminal Malang untuk menghindari mobil tangki terjebak kemacetan di Pelabuhan Ketapang," jelas Ahad dalam keterangan resmi, Senin (28/7).
Penutupan jalan karena perbaikan disebutkan akan berlangsung selama dua bulan ke depan sampai dengan 24 September 2025. Sampai saat ini, terdapat 8 SPBU Bondowoso dan 41 SPBU wilayah Jember yang berdampak terkait penutupan Jalur Gumitir.
Sebagai mitigasi, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus telah memetakan dan melaksanakan alternatif distribusi sejak pertengahan Juli lalu sebelum dimulainya penutupan jalur pada 24 Juli 2025 lalu.
Untuk pengiriman stok BBM ini, Pertamina menggunakan rute alternatif yakni Banyuwangi - Situbondo - Arak-Arak - Bondowoso - Jember yang mana sebelumnya dari Banyuwangi - Gumitir langsung disalurkan ke Jember.
"Terdapat 79 mobil tangki bantuan yang sudah kita sediakan, masing-masing berasal dari suplai Banyuwangi, Surabaya dan Malang dengan tetap mempertimbangkan jalur yang dilalui yang hanya bisa dilintasi maksimal kapasitas 24 KL. Sebagai upaya antisipasi selanjutnya, mendukung upaya normalisasi penyaluran, distribusi juga akan dibantu melalui Tuban dan Madiun," pungkas Ahad.
Bupati Jember Muhammad Fawait menegaskan stok BBM sampai saat ini, memang ada keterlambatan karena perbaikan jalan nasional.
"Sekali lagi saya tegaskan, BBM itu stoknya tidak kurang dan cukup aman, namun distribusinya terhambat karena ada penutupan jalan dari Jember ke Banyuwangi, yang merupakan jalan nasional. Itu sebetulnya bukan kewenangan kami karena merupakan kewenangan pemerintah pusat," ujarnya seperti dikutip dari Antara.
Fawait pun meminta masyarakat untuk tetap tenang dan bersabar karena Pemkab Jember terus berupaya keras untuk mengatasi kendala agar tidak ada lagi antrean panjang di SPBU.
"Saya mohon masyarakat bersabar karena memang hal itu di luar prediksi kami. Bukan hanya mobilitas warga yang terganggu, tapi juga distribusi BBM dan elpiji di Jember. Namun Insya-Allah, masalah itu bisa diatasi secepat mungkin," tegasnya.
(ldy/agt)