Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada Senin (28/7) sore. Kurs rupiah berada di level Rp16.363 per dolar Amerika Serikat (AS) sore ini.
Mata uang Garuda turun 43 poin atau minus 0,27 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya. Pada Jumat (25/7) lalu, rupiah ditutup 16.320 per dolar AS.
Kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp16.341 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mata uang Asia bervariasi. Yen Jepang minus 0,24 persen, dolar Singapura turun 0,09 persen, won Korea Selatan plus 0,05 persen, dan yuan China turun 0,03 persen.
Sementara itu, ringgit Malaysia turun 0,16 persen dan baht Thailand naik 0,08 persen.
Pergerakan mata uang negara maju juga bervariasi. Euro Eropa turun 0,43 persen, poundsterling Inggris naik 0,30 persen, dolar Australia turun 0,52 persen, dan franc Swiss melemah 0,52 persen.
Analis Doo Financial Futures mengatakan rupiah ditutup melemah terhadap dolar AS di tengah kesepakatan tarif AS dengan negara lain.
"Dolar AS menguat oleh harapan akan kesepakatan tarif AS dengan negara lainnya terutama China," kata Lukman pada CNNIndonesia.com.
Ia memperkirakan rupiah pekan depan bergerak di kisaran Rp16.150-Rp16.500 per dolar AS.
Sebelumnya, kebijakan Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif dagang mengguncang perekonomian global. Pergerakan kurs mata uang terdampak kesuksesan maupun kegagalan sebuah negara mencapai kesepakatan dengan Trump.
Terbaru, Trump mencapai kesepakatan dagang dengan Uni Eropa (UE). Trump memangkas tarif untuk barang-barang Eropa yang masuk AS dari 30 persen menjadi 15 persen.
Kesepakatan terwujud setelah Eropa bersedia membeli energi senilai US$750 miliar dari Amerika Serikat. Negara-negara Eropa juga akan setuju untuk berinvestasi di AS sebesar US$600 miliar.
"Kami sepakat bahwa tarif langsung untuk mobil dan barang lainnya akan menjadi tarif langsung sebesar 15 persen," kata Trump, Minggu (27/7), dikutip CNN.
(fby/dhf)