Usaha Kecil dan Menengah (UKM) binaan Rumah BUMN Pertamina Mojokerto, CV Mitraindo Shoes Pratama dengan brand unggulan NOBF (No Bare Foot), resmi melepas ekspor perdana produk alas kaki ke pasar global.
Pelepasan ekspor dilakukan oleh Bupati Mojokerto Muhamad Al Barra, Kepala Pusat Pengembangan SDM Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) Sugih Rahmansyah, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur, Deden Muhammad Fajar Shiddiq, VP CSR & SMEPP Management Pertamina, Rudi Ariffianto, serta SVP International Banking Division Bank Jatim, Hening Triujianti.
Dukungan ini sekaligus menjadi tindak lanjut dari kerja sama antara Pertamina dan Dirjen PEN (Pengembangan Ekspor Nasional) Kemendag dalam memperkuat langkah pelaku UKM menghadapi tantangan global, terutama di pasar ekspor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vice President CSR & SMEPP Management PT Pertamina, Rudi Ariffianto menyampaikan, Pertamina percaya bahwa UKM bukan hanya tulang punggung ekonomi nasional, tetapi juga duta produk unggulan Indonesia di pasar dunia.
"Ekspor perdana dari NOBF ini adalah hasil nyata dari kolaborasi yang kami bangun bersama berbagai pihak, melalui program pembinaan berkelanjutan. Ini bukan akhir, tapi awal dari lebih banyak cerita sukses dari UMKM Indonesia," ujar Rudi.
Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra menyatakan, Mojokerto yang dikenal sebagai sentra perajin sepatu di Jawa Timur dengan berbagai merek khas lokal, kerap terkendala pemasaran di dalam negeri sendiri karena mereknya kurang dikenal.
"Pencapaian CV Mitraindo Shoes Pratama dengan merek sepatu NOBF ini membuktikan bahwa Produk lokal mampu menembus pasar global karena terbukti berkualitas. Semoga ekspor terus berlanjut, meningkat volume dan variasi produk nya, dan makin luas negara tujuan ekspor, sehingga menginspirasi perajin lainnya," kata Al Barra.
Langkah ekspor ini membuktikan bahwa UKM Mojokerto khususnya dan Indonesia secara umum, memiliki daya saing di kancah internasional. Dalam kerja sama pengiriman perdana dengan pembeli global kali ini, NOBF mengekspor sepatu hiking, sepatu indoor, hingga sepatu golf.
Selain produk-produk tersebut, CV Mitraindo Shoes Pratama juga menjual berbagai macam jenis alas kaki, mulai dari produk sepatu bayi, anak hingga dewasa, baik untuk di dalam maupun luar ruangan. Dalam produksinya, CV Mitraindo Shoes Pratama menggandeng lebih dari 100 perajin sepatu dari wilayah Jawa Timur.
Dengan kapasitas produksi mencapai 2.500 pasang per bulan, nilai ekspor awal dari business matching mencapai US$37.060 atau lebih dari Rp600 juta, dengan potensi pertambahan melalui repeat order dan perluasan kerja sama secara berkelanjutan selama 1 tahun.
"Kami menggabungkan teknologi Korea dan keahlian lokal untuk menghasilkan sepatu yang nyaman, awet, dan siap ekspor. NOBF bukan hanya soal produk, tapi juga misi sosial untuk membuka lapangan kerja dan berbagi kepada sesama," kata pemilik CV Mitraindo Shoes Pratama, Melani Septina Mutya Surya.
Sejak menjadi binaan Rumah BUMN Pertamina Mojokerto pada 2024, NOBF aktif mengikuti berbagai kegiatan kurasi, business matching, dan pameran lokal guna memperluas pasar. Hal ini juga diperkuat oleh pendampingan berkelanjutan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, juga dukungan dari Bank Jatim melalui kegiatan Pelatihan Ekspor.
Area Manager Communication, Relations, & CSR Jatimbalinus PT Pertamina Patra Niaga, Ahad Rahedi menilai, pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan yang tepat sasaran mampu mendorong UMKM menembus pasar ekspor.
"Kami di Jatimbalinus terus berkomitmen menghadirkan peran aktif PT Pertamina Patra Niaga melalui Rumah BUMN sebagai ruang akselerasi pertumbuhan UMKM, terutama di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara," tuturnya.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menambahkan, program pemberdayaan dan akselerasi ekspor UMKM menjadi salah satu komitmen Pertamina untuk meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, serta melanjutkan pembangunan infrastruktur yang mendukung perekonomian rakyat yang sejalan dengan Asta Cita.
Pertamina melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dipastikan terus mendukung UMKM binaan untuk naik kelas dan menembus pasar global. Kerja sama ekspor ini menjadi bukti konkret kolaborasi lintas pihak dalam memajukan UMKM Indonesia.
"Sinergi antara pemerintah, BUMN, dan pelaku usaha lokal menjadi fondasi penting untuk mendorong kemandirian ekonomi nasional," pungkas Fadjar.
(rea/rir)