Saham Emiten Prajogo Pangestu Anjlok 8,20 Persen Usai Disuspensi Bursa

CNN Indonesia
Rabu, 30 Jul 2025 14:37 WIB
Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, anjlok 8,20 persen ke Rp1.680 pada perdagangan sesi pertama, Rabu (30/7). (iStock/solarseven).
Jakarta, CNN Indonesia --

Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, anjlok 8,20 persen ke level Rp1.680 pada perdagangan sesi pertama, Rabu (30/7).

Penurunan ini setara dengan koreksi Rp150 dari penutupan sebelumnya di harga Rp1.830.

Pada perdagangan hari ini, saham CDIA dibuka di level Rp1.725 dan sempat menyentuh harga tertingginya di angka yang sama sebelum akhirnya melemah tajam ke level terendah harian Rp1.680.

Meski melemah signifikan dalam satu hari, secara akumulasi lima hari terakhir saham CDIA masih mencatatkan kenaikan 0,90 persen atau naik Rp15.

Pada Jumat (25/7), saham CDIA sempat meroket dan bertahan di kisaran Rp1.800 hingga Rp1.900 sebelum jatuh tajam pada hari ini.

Saham CDIA sempat menjadi sorotan utama pelaku pasar setelah lonjakan tajam pasca pencatatan perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada bulan Juli 2025.

Harga sahamnya naik drastis sebesar 697,37 persen dari harga IPO Rp190 menjadi Rp1.515 hanya dalam beberapa hari. Bahkan, saham ini sempat mencetak auto rejection atas (ARA) selama sembilan hari berturut-turut dan menyumbang 9,12 poin ke indeks utama BEI.

Lonjakan yang dianggap tidak wajar itu membuat BEI menghentikan sementara perdagangan saham CDIA pada 17 Juli 2025 dan kembali pada 23 Juli 2025. Suspensi dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai karena terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) dan sebagai bentuk perlindungan bagi investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan," tulis manajemen BEI, Rabu (23/7).

BEI menambahkan penghentian ini dilakukan sebagai langkah kehati-hatian dan akan berlaku hingga pengumuman lebih lanjut.

"Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," lanjut pernyataan tersebut.

Suspensi kali ini menjadi yang kedua sejak IPO. Meski kapitalisasi pasar CDIA sempat menembus Rp189,12 triliun dan menempatkannya di jajaran emiten paling bernilai, volatilitas harga saham ini terus menjadi perhatian otoritas bursa dan pelaku pasar.

(del/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK