BPI Danantara akan memimpin proyek pembangunan kawasan Kampung Haji di Arab Saudi.
"Karena ini bisa bersifat komersial juga nanti ini bisa kita lihat kombinasinya, tetapi kita Danantara yang akan me-lead ini," ujar CEO BPI Danantara sekaligus Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (30/7).
Rosan menyebut pembangunan kampung haji itu bertujuan agar para jemaah haji dan umrah bisa menjalankan ibadahnya dengan optimal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun menyampaikan bahwa lahan yang ditawarkan Pemerintah Arab Saudi terdiri dari delapan plot, dengan kontur dan kondisi yang bervariasi.
Ia menyebut beberapa di antaranya juga masih dihuni oleh penduduk.
"Masih ada beberapa penduduknya juga. Untuk penduduknya ini, itu akan menjadi tanggung jawab pemerintah Arab Saudi," ucapnya.
Rosan juga mengatakan Pemerintah Arab Saudi meminta Indonesia segera mengirimkan desain dan rencana infrastruktur Kampung Haji paling lambat pada Oktober 2025.
"Kita juga diminta untuk mengajukan pengajuan dari segi infrastrukturnya, desainnya yang harus kita lakukan di dalam bulan Oktober ini," kata Rosan.
Ia menyebut inisiatif pembelian tanah untuk pembangunan kawasan ini merupakan hasil pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.
Rosan bahkan menyebut Pemerintah Arab Saudi rela merevisi aturan yang mengizinkan kepemilikan tanah oleh pihak asing di Mekah.
"Jadi ini adalah tanahnya itu freehold, hak penuh. Untuk pertama kali ini diubah. Jadi undang-undang ini diubah," ujarnya.
(nfl/sfr)