Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengungkap alasan investasi asing lesu pada semester I 2025.
Rosan mengatakan peningkatan ketegangan geoplitik berdampak pada keputusan investor asing. Namun, dia menilai Indonesia beruntung karena investor dalam negeri masih kuat.
"Memang tidak bisa dimungkiri, geopolitik yang meningkat ini tentunya mempengaruhi investasi di seluruh dunia," kata Rosan dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta Selatan, Selasa (29/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah kalau kita lihat di saat geopolitik yang sedang tinggi, para investor domestik atau lokal ini mempunyai kekuatan yang besar. Dalam rangka mereka juga meningkatkan perannya berinvestasi di Indonesia," sambungnya.
Penanaman modal asing (PMA) pada kuartal II 2025 Rp202,2 triliun atau setara 42,3 persen dari total investasi. Capaian itu kalah dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang menyentuh Rp275,5 triliun alias tembus 57,7 persen.
Realisasi investasi asing yang kalah dari pengusaha lokal juga terlihat sepanjang semester I 2025. Rosan memaparkan jumlah PMA selama enam bulan pertama tahun ini Rp432,6 triliun atau 45,9 persen dari total investasi. Sementara itu, PMDN tembus Rp510,3 triliun atau 54,1 persen.
Anak buah Presiden Prabowo Subianto itu mengakui Kementerian Investasi dan Hilirisasi memberikan prioritas untuk pengusaha lokal. Rosan juga tak ambil pusing bagaimana porsi investasi tersebut, asalkan tetap bisa mencapai target.
Realisasi investasi per semester I 2025 adalah Rp942,9 triliun atau tumbuh 13,6 persen secara tahunan. Capaian itu menyentuh 49,5 persen dari target 2025 sebesar Rp1.905,6 triliun.
Ia lalu membenarkan klaim Presiden Prabowo Subianto soal capaian investasi yang masuk Indonesia sukses dikantongi lebih cepat. Hanya saja, kementeriannya bakal melaporkan sesuai waktu realisasi investasi tersebut.
"Kita kan ingin supaya para investor dalam negeri ini juga lebih menikmati hasil yang ada di Indonesia ini lebih besar. Dan adanya sinergi dengan Danantara kita lihat juga ini menimbulkan confidence yang lebih tinggi (bagi pengusaha lokal). Kami melihatnya yang penting angka itu tetap sesuai dengan target (investasi) yang kami canangkan," jelas Rosan.
"Alhamdulillah kami sangat yakin pada akhir tahun (2025) komitmen yang sudah disampaikan itu akan terealisasi," tutupnya.
(skt/dhf)