Sucofindo dan DLH Kalbar Gelar Sosialisasi PROPER 2025

PT Sucofindo | CNN Indonesia
Kamis, 31 Jul 2025 10:04 WIB
Kini, PROPER dinilai sebagai instrumen strategis dalam mendorong pelaku usaha untuk patuh secara administratif, serta aktif menjaga kualitas lingkungan hidup.
(Foto: Arsip KSO IDSurvey)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Sucofindo (Persero) Cabang Pontianak bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menyelenggarakan Sosialisasi Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Tahun 2025, sebagai wujud dukungan terhadap kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup dan komitmen terhadap pembangunan yang berkelanjutan di Kalbar.

Kepala Sucofindo Cabang Pontianak, Ali Ridho menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi wadah solutif bersama yang menjangkau seluruh lini perusahaan dalam implementasi bisnis hijau dengan menghadirkan para ahli sebagai narasumber, dan diikuti lebih dari 120 peserta yang berasal dari perusahaan industri peserta PROPER di Kalbar.

"Kegiatan ini menjadi ruang terbuka bagi perusahaan untuk megevaluasi dan meningkatkan kinerja lingkungannya. Dalam hal ini, Sucofindo tidak hanya sebagai mitra verifikasi, tetapi juga sebagai pendamping teknis dan strategis menuju praktik bisnis yang berkelanjutan," ujar Ali Ridho.

Selain sebagai lembaga verifikasi dalam PROPER, Sucofindo juga memiliki misi memberikan pendampingan teknis. Melalui berbagai pelatihan, pengujian laboratorium, serta audit kepatuhan dan efisiensi, Sucofindo membantu perusahaan membangun sistem pengelolaan lingkungan yang efektif dan terukur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami hadir sebagai mitra strategis bagi industri yang mendorong perusahaan tidak hanya untuk memenuhi aturan, tetapi juga menciptakan dampak lingkungan yang positif dan berkelanjutan," katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalbar, Adi Yani dalam sambutannya menegaskan pentingnya PROPER sebagai tolak ukur keberlanjutan industri. Ia menilai, PROPER kini telah menjadi instrumen strategis dalam mendorong pelaku usaha untuk patuh secara administratif, serta aktif menjaga kualitas lingkungan hidup.

"Penilaian PROPER merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap ekosistem, khususnya sungai-sungai besar di Kalbar. Dengan wilayah seluas 14 juta hektar, lebih dari 134 pabrik CPO dan ratusan izin tambang, diperlukan upaya kolektif. Untuk memastikan sektor industri tidak berdampak negatif terhadap lingkungan," ujar Adi Yani.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Sucofindo berperan penting dalam mendampingi pelaku usaha menjalankan tanggung jawab lingkungan, yang mencakup pemantauan mandiri emisi dan kualitas air, pengelolaan limbah B3 secara aman, hingga mitigasi risiko kebakaran hutan dan lahan yang menjadi perhatian nasional.

Menurut Adi Yani, pelaku industri harus memiliki sistem pengelolaan lingkungan yang proaktif dan berbasis data aktual.

"Perusahaan harus mampu menunjukan komitmen lingkungan yang nyata, bukan hanya sekadar memenuhi regulasi. Kita ingin melihat tanggung jawab sosial dan lingkungan yang berdampak langsung ke masyarakat dan ekosistem. Ini bukan hanya soal mendapatkan peringkat hijau, ini soal bagaimana perusahaan bisa hadir sebagai bagian dari solusi, dan saya yakin PROPER bisa menjadi jawaban atas masalah ini," katanya.

Salah satu narasumber, yakni Environmental Specialist Sucofindo, Muhammad Hasan, menyampaikan bahwa ada sejumlah strategi pencapaian dan pemenuhan dokumen PROPER, antara lain pemahaman mendalam terhadap dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).

Kemudian, pemahaman terhadap pelaporan Sistem Informasi Pelaporan Elektronik Lingkungan Hidup (SIMPEL), Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan (DRKPL), serta penerapan prinsip efisiensi sumber daya, konservasi biodiversitas, dan pemberdayaan masyarakat.

"Pendekatan PROPER saat ini tidak hanya menilai kepatuhan administratif, tetapi juga inovasi nyata dalam pengelolaan dampak lingkungan. Kualitas dokumen hijau menjadi kunci dalam mencapai peringkat Hijau maupun Emas," ujar Muhammad Hasan.

Ali berharap, kegiatan sosialisasi ini dapat meningkatkan kesiapan pelaku industri di Kalbar menghadapi penilaian PROPER 2025, sekaligus memperkuat komitmen mereka terhadap praktik industri hijau yang berdaya saing.

"Kami berharap kegiatan ini mampu menumbuhkan semangat keberlanjutan dan mendorong pelaku industry menjadi pionir dalam mewujudkan industri yang ramah lingkungan dan kompetitif," pungkasnya.

Sucofindo juga dipastikan berperan aktif dalam menjaga berkelanjutan di berbagai aspek industri, seperti menghadirkan layanan Green Generation yang mencakup inisiatif strategis. Dalam hal ini, Sucofindi menjadi sebagai lembaga validasi dan verifikasi untuk skema gas rumah kaca dan nilai ekonomi karbon, inventarisasi emisi gas rumah kaca, juga penyedia layanan otomasi pemantauan dan pengelolaan lingkungan, hingga green financing dan konsultasi peningkatan rating ESG (Environment, Social, and Governance).

(rea/rir)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER