Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyepakati kerja sama Sedekah Penjualan Produk dengan PT Tentang Anak Bahagia yang digunakan untuk program pemberdayaan ayam petelur sebagai upaya pencegahan stunting atau kondisi kurang gizi.
Peluncuran kerja sama dihadiri oleh Direktur Pengumpulan Baznas, Fitriansyah Agus Setiawan, bersama CEO Tentang Anak, dr. Mesty Ariotedjo di Kota Bogor, Kamis (29/7).
Direktur Pengumpulan Baznas, Fitriansyah Agus Setiawan menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terbangun antara Baznas dan Tentang Anak dengan kesamaan visi berupa pencegahan stunting.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bukan hanya tentang kerja sama, tapi pemberdayaan yang berkelanjutan yang mana hasilnya disedekahkan kembali untuk pemenuhan gizi anak-anak. Ini sejalan dengan semangat zakat produktif dan ketahanan pangan umat," ujar Fitriansyah.
![]() |
Fitriansyah menambahkan, Baznas akan terus mendorong program berbasis kolaborasi yang memperkuat aspek kemandirian masyarakat, khususnya dalam penanggulangan masalah stunting yang masih menjadi tantangan nasional.
CEO Tentang Anak, dr. Mesty Ariotedjo menjelaskan, kerja sama ini dirancang sebagai model intervensi stunting yang berbasis komunitas dan berkelanjutan.
"Bagi Tentang Anak, mendampingi keluarga bukan hanya soal edukasi, tapi tentang memberi setiap anak peluang yang adil untuk tumbuh maksimal. Satu telur per hari mungkin terlihat sederhana, namun itulah langkah kecil yang bisa membuka jalan menuju masa depan anak Indonesia yang sehat, cerdas, dan tumbuh optimal," ujar dr. Mesty Ariotedjo.
![]() |
Sebelumnya, Tentang Anak telah menjalin kolaborasi dengan Baznas melalui penyaluran donasi 5 ribu produk perawatan kulit bayi dan anak ke Palestina. Melalui kerja sama tersebut, Tentang Anak melihat langsung efektivitas dan kecepatan penyaluran bantuan yang dilakukan Baznas.
"Kolaborasi dengan Baznas menunjukkan bahwa solusi konkret bisa lahir dari sinergi yang tepat. Kami melihat dampaknya langsung di masyarakat, dan berharap program ini dapat direplikasi di berbagai daerah untuk menciptakan perubahan nyata bagi masa depan anak-anak Indonesia," ujar dr. Mesty.
Secara terpisah, Pimpinan Baznas Bidang Pengumpulan, Rizaludin Kurniawan menambahkan, program kolaborasi ini merupakan bentuk inovasi filantropi zakat yang berpadu dengan pendekatan kesehatan masyarakat.
"Kami berharap pendekatan pemberdayaan seperti ini bisa direplikasi di banyak wilayah. Ini bukan bantuan satu arah, melainkan ekosistem saling menguatkan antara ekonomi keluarga dan pemenuhan gizi anak," pungkas Rizaludin.
(rea/rir)