RI Bakal Impor Lithium dari Australia

CNN Indonesia
Selasa, 05 Agu 2025 17:45 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia berencana mengimpor Lithium dari Australia karena RI tak memiliki bahan baterai kendaraan listrik itu.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia berencana mengimpor lithium dari Australia. ( ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia berencana mengimpor lithium dari Australia.

Impor dilakukan karena dari empat bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik, hanya sumber daya alam itu yang tak dimiliki Tanah Air.

Menurutnya, ada empat bahan utama pembuatan baterai listrik yakni nikel, kobalt, mangan, dan lithium. Dari semuanya hanya tiga bahan yang dimiliki Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang kita lagi ada kerja sama dengan Australia untuk kita impor dari negara mereka Lithium ini," ujar Bahlil ditemui di Hotel Mulia Senayan, Selasa (5/8).

Bahlil mengatakan Indonesia sudah berupaya mencari lithium di dalam negeri. Namun sampai saat ini, upaya itu belum membuahkan hasil. Oleh sebab itu, untuk memiliki bahan baku ini, pemerintah melakukan impor.

Sampai saat ini impor dilakukan hanya dari Afrika. Tapi dalam waktu dekat rencananya dialihkan dari Australia karena dinilai akan jauh lebih murah biaya pengirimannya.

"Salah satu negara yang kita akan melakukan kerja sama itu adalah Australia. Selama ini kan kita bawa dari beberapa negara di Afrika. Nah memang secara ekonomis, akan jauh lebih ekonomis dari Australia karena biaya transportasinya ada," jelasnya.

Kendati, untuk volume impor lithium yang akan dilakukan, pemerintah masih menunggu pengajuan dari pengusaha untuk mendapatkan izin.

"Beberapa teman-teman pelaku usaha itu sudah mengambil tambang di sana. Saya belum tahu volumenya berapa karena saya bukan pengusahanya ya," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER