Laba Medco Energi Anjlok 81 Persen pada Semester I 2025

CNN Indonesia
Jumat, 01 Agu 2025 15:26 WIB
Laba bersih Medco Energi anjlok hingga 81,5 persen menjadi hanya US$37 juta atau Rp610,34 miliar dari periode yang sama tahun lalu, US$200 juta.
Laba bersih Medco Energi anjlok hingga 81,5 persen menjadi hanya US$37 juta atau Rp610,34 miliar dari periode yang sama tahun lalu, US$200 juta. (Dok. Medco Energi).
Jakarta, CNN Indonesia --

Laba bersih Medco Energi anjlok hingga 81,5 persen menjadi hanya US$37 juta atau Rp610,34 miliar (asumsi kurs Rp16.495 per dolar AS) dari periode yang sama tahun lalu mencapai US$200 juta atau sekitar Rp3,29 triliun.

Dalam keterangan resmi perusahaan, laba anjlok disebabkan oleh menurunnya harga minyak dan kondisi keuangan PT Amman Mineral Internasional (AMMN) yang negatif serta biaya dry hole sebesar US$8,9 juta.

AMMN membukukan rugi bersih sebesar US$31 juta atau Rp511,36 miliar, turun signifikan dari laba bersih sebesar US$99 juta pada kuartal I 2024 yang disebabkan oleh keterlambatan proses commissioning smelter baru dan fasilitas pemurnian logam mulia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, CEO MedcoEnergi Roberto Lorato mengatakan secara keseluruhan kinerja perusahaan pada paruh pertama tahun ini menunjukkan ketahanan finansial portofolio.

"Meskipun terjadi penurunan harga minyak yang signifikan dibanding tahun sebelumnya. Kami memasuki paruh kedua 2025 dengan akuisisi akretif atas tambahan 24 persen hak partisipasi di Wilayah Kerja (PSC) Corridor dan kontribusi tambahan dari beberapa proyek migas dan ketenagalistrikan yang baru berproduksi," ujarnya dalam keterangan, Jumat (1/8).

Perusahaan mencatat EBITDA sebesar US$623 juta, turun 4 persen dari US$650 juta pada Semester I-2024, meskipun rata-rata harga realisasi minyak turun 14 persen dari US$81 per barel menjadi US$70 per barel. Rata-rata harga realisasi gas tetap stabil di angka US$7 per mmbtu.

Belanja modal perusahaan tercatat sebesar US$193 juta, sebagian besar digunakan untuk pengeboran di Blok 60 Oman. Proyek pengembangan di South Natuna Sea Block B dan Corridor, serta proyek penyelesaian PLTP Ijen tahap-I dan PLTS Bali Timur di Medco Power.

Kinerja Operasional

Medco Energi mencatat produksi minyak dan gas sebesar 143 mboepd, sedikit di bawah panduan dan 7 persen lebih rendah dibandingkan Semester I-2024, terutama karena permintaan gas yang rendah secara musiman dan pemeliharaan terencana di Senoro. Biaya produksi per unit di periode ini adalah US$8,5/boe.

Kemudian, lapangan Forel dan Terubuk di Natuna, ekspansi LTR Corridor, pengembangan Senoro fase 2 dan Lapangan Suban, serta ekspansi fasilitas Bisat-C akan meningkatkan produksi secara signifikan pada Semester II-2025.

Lalu, untuk akuisisi atas 24 persen hak partisipasi Repsol di Corridor PSC telah selesai pada 28 Juli. Perusahaan juga menandatangani perjanjian pertukaran gas domestik multi-pihak pada bulan Mei untuk meningkatkan pasokan gas domestik pada kuartal II-2025.

Selanjutnya, penjualan ketenagalistrikan mencapai 1.994 GWh, sedikit lebih rendah dari 2.003 GWh pada Semester I-2024 karena pemeliharaan yang direncanakan di Riau IPP, gempa bumi dekat fasilitas Geotermal Sarulla, dan banjir di Sumbawa PV.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER