Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggandeng sejumlah perusahaan pelat merah untuk mengintegrasikan sistem digital dalam program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih.
Langkah ini dilakukan guna meningkatkan transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas pengelolaan koperasi di seluruh Indonesia.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan saat ini Kementerian BUMN bersama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) tengah membangun sistem digital untuk memantau seluruh aktivitas keuangan dan distribusi barang di koperasi desa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita lagi bangun sistem digital dengan Telkom, ini lagi dibangun sistemnya mungkin akhir bulan ini akan kita mulai," katanya di Bandung, Rabu (6/8).
Kartika melanjutkan, melalui sistem digital tersebut, seluruh pencairan dana koperasi, pembelian barang, penjualan, dan stok akan termonitor secara otomatis dan transparan.
"Jadi harapan kita itu secara bulanan akan muncul laporan otomatis setiap koperasi itu, berapa pinjaman (bank) Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) yang cair, jadi barang berapa, dijual berapa, dan stok berapa, itu akan muncul secara sistem yang dibangun oleh Telkom," katanya.
Tak hanya itu, sistem pembayaran koperasi juga akan terintegrasi dengan layanan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI).
Dengan begitu, hampir seluruh transaksi diharapkan bersifat non-tunai untuk meminimalkan risiko penyalahgunaan dana.
"Kita sangat menghindari supaya sebisa mungkin tidak banyak 'cash' yang beredar, karena kita menghindari adanya 'fraud'. Jadi kita harapkan sebagian besar transaksi tercatat secara elektronik," katanya.
Selanjutnya, Kementerian BUMN juga menyiapkan sistem distribusi terpadu melalui PT Pos Indonesia (Persero).
Sistem distribusi terpadu ini nantinya akan mengelola seluruh proses pengadaan barang, termasuk barang-barang bersubsidi seperti beras dan pupuk.
"'Ordering' nanti lewat Pos semua, Pos yang akan mengirim barang seperti beras Bulog SPHP. Sekarang distribusinya masih sendiri-sendiri, ke depan akan dipegang oleh Pos agar lebih efisien," kata Kartika.
Lebih lanjut, Kartika menargetkan seluruh sistem integrasi rampung pada akhir tahun 2025.
Ia menambahkan untuk sistem Telkom ditargetkan mulai berjalan bulan depan, sementara sistem distribusi pos menyusul akhir tahun.
"Kita lagi menunggu sistem IT-nya Telkom, dan akan mendorong sistem logistiknya (Perum) Bulog. Jadi akhir tahun ini semuanya, Telkom, Bulog, Pos harus selesai dan menjadi ekosistem kolaborasi koperasi dan BUMN," katanya.
(inh)