Wakil Presiden ke-13 RI Ma'ruf Amin menyinggung soal arti kemerdekaan menjelang HUT RI ke-80 pada 17 Agustus mendatang.
Ia mengatakan para pendiri bangsa menyebut kemerdekaan merupakan rahmat dari Tuhan bagi Indonesia.
"Karena melalui kemerdekaan itu kita akan membangun masyarakat Indonesia menjadi adil dan makmur," ujar Ma'ruf dalam acara Sarasehan Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah "Refleksi Kemerdekaan RI ke-80 Tahun 2025" di Jakarta, Rabu (13/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, Ma'ruf mengatakan jika kondisi warga RI belum makmur saat ini, maka kemerdekaan belum menjadi rahmat.
Lihat Juga : |
"Kalau rakyat Indonesia belum adil dan makmur berarti kemerdekaan belum jadi rahmat bagi bangsa Indonesia. Rahmat itu kalau kita bisa membangun Indonesia," katanya.
Untuk membangun Indonesia, sambungnya, bisa dilakukan lewat ekonomi dan keuangan Syariah. Namun, ekonomi dan keuangan syariah katanya perlu diperkuat dengan dibentuknya Badan Pengembangan Ekonomi Syariah.
Ma'ruf mengatakan badan tersebut merupakan transformasi dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang sudah berdiri. Badan itu akan menavigasi jalannya ekonomi syariah Indonesia.
Pembentukan Badan Pengembangan Ekonomi Syariah sebenarnya sudah dijanjikan Presiden Prabowo Subianto kepada Ma'ruf. Namun hingga kini belum terealisasi.
"Pak Prabowo bilang kepada saya 'saya masih punya utang ke pak kyai tentang Badan (Pengembangan) Ekonomi Syariah'. Supaya ada untuk menavigasi jalannya semua ini melalui Badan (Pengembangan) Ekonomi Syariah itu," kata Ma'ruf.
Karenanya, ia masih menunggu kabar pembentukan Badan Pengembangan Ekonomi Syariah oleh pemerintahan Prabowo. Ia pun menyampaikannya langsung kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani yang hadir di acara tersebut.
"Bu Sri (Mulyani) mengikuti terus ini (pembentukan Badan Pengembangan Ekonomi Syariah). Tinggal saya sebenarnya lagi nunggu berita dari Bu Sri," katanya.
(fby/agt)