Boneka Labubu palsu yang berbahaya untuk kesehatan tengah membanjiri pasar Inggris.
Badan Standar Konsumen Inggris (CTSI) mengeluarkan peringatan bahaya lantaran boneka tersebut berisiko menyebabkan tersedak atau sesak napas pada anak. Pasalnya, beberapa bagian boneka rawan terlepas.
Dalam peringatan yang disebut sebagai "mendesak" di situsnya, CTSI melaporkan bahwa ribuan boneka tiruan berbahaya telah disita tim mereka di seluruh negeri, sering kali setelah adanya keluhan dari para orang tua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Boneka Labubu palsu dibuat dengan buruk dan tidak aman. Banyak yang memiliki bagian kecil yang bisa dilepas, seperti mata, tangan, dan kaki, yang dapat menimbulkan bahaya tersedak serius bagi anak kecil. Jahitan yang longgar dan isian yang terbuka juga meningkatkan risiko sesak napas," bunyi keterangan CTSI, dikutip CNN, Kamis (14/8).
CTSI menambahkan bahwa tanpa pemeriksaan keamanan yang tepat, boneka Labubu palsu tersebut mungkin mengandung zat beracun seperti timbal, pewarna berbahaya, atau bahan plastik terlarang.
Kerry Nicol, manajer urusan eksternal CTSI, mengatakan bahwa permintaan akan Labubu semakin didorong oleh viralnya boneka tersebut di media sosial.
"Semua pihak dalam rantai pasok, mulai dari produsen, gudang pemenuhan pesanan, penjual, hingga platform marketplace harus berperan dalam memastikan mainan yang tidak aman tidak sampai ke tangan anak-anak."
Boneka Labubu asli yang diciptakan oleh seniman Hong Kong bernama Kasing Lung dan dijual oleh produsen mainan asal China, Pop Mart, telah viral di seluruh dunia.
Pada Mei lalu, Pop Mart bahkan mengumumkan bahwa mereka menghentikan sementara seluruh penjualan di toko di Inggris setelah terjadi kericuhan, dorong-dorongan, hingga perkelahian akibat berebut Labubu.
Popularitasnya membuat boneka Labubu asli semakin sulit ditemukan sehingga memicu banjir produk tiruan yang dinyatakan tidak aman oleh CTSI.
Bulan lalu, CNN melaporkan produksi besar-besaran Labubu palsu dan murah di Tiongkok bernama Lafufu. Pejabat Bea Cukai China disebut telah menyita ribuan unit yang akan diekspor sejak Juni lalu.
Konsumen sebenarnya bisa mengetahui keaslian boneka Labubu melalui tanda tertentu seperti stiker holografik Pop Mart, kode QR yang dapat dipindai dan terhubung ke situs perusahaan, serta cap UV di salah satu kaki.
Menurut CTSI, tanda-tanda ini "sering kali hilang atau ditiru dengan buruk" pada produk palsu.
Ciri lain yang mudah dikenali adalah jumlah gigi. Boneka asli memiliki sembilan gigi, sementara yang palsu bervariasi. Warna yang terlalu mencolok dan jahitan yang buruk juga bisa menjadi tanda bahwa boneka tersebut palsu.
(fby/sfr)