Ramai-ramai Investor China Ngebet Bikin Pabrik di RI, Hindari Tarif AS

CNN Indonesia
Kamis, 14 Agu 2025 13:47 WIB
Konsultan lahan industri mengaku kebanjiran panggilan dari para investor China yang ingin memperluas atau membuka pabrik di Indonesia.
Konsultan lahan industri mengaku kebanjiran panggilan dari para investor China yang ingin memperluas atau membuka pabrik di Indonesia. (Foto: istockphoto/ Rawpixel)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perusahaan-perusahaan China mulai melirik Indonesia untuk membuka pabrik demi menghindari tarif impor tinggi Amerika Serikat (AS) yang dikenakan pada Tiongkok.

AS diketahui mengenakan tarif untuk barang dari China di atas 30 persen, meskipun ini bersifat sementara lantaran belum deal. Angka ini lebih tinggi dibandingkan negara lainnya termasuk Indonesia yang dikenakan tarif 19 persen.

Salah satu pendiri konsultan lahan industri di Jakarta, Gao Xiaoyu, mengaku kebanjiran panggilan dari perusahaan-perusahaan China yang ingin memperluas atau membuka operasi di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami cukup sibuk akhir-akhir ini. Kami ada rapat dari pagi sampai malam," kata Gao, yang mendirikan PT Yard Zeal Indonesia, dikutip Reuters, Kamis (14/8).

Jenis perusahaan asal China yang tertarik masuk ke Indonesia beragam, mulai dari produsen mainan, tekstil, hingga kendaraan listrik. Mereka mulai mencari calon lahan pabrik, terutama di Jawa Barat yang menjadi lokasi Pelabuhan Patimban.

Gao mengatakan permintaan dari China mendorong harga lahan industri dan gudang naik 15 persen - 25 persen (yoy) pada kuartal I 2025. Kenaikan ini menjadi yang tertinggi dalam 20 tahun terakhir.

Menurutnya, permintaan bukan hanya untuk pabrik besar, tapi juga bangunan sementara yang bisa langsung digunakan. Kepala Layanan Industri dan Logistik Colliers International Indonesia Rivan Munansa mengatakan ada urgensi di kalangan perusahaan China untuk segera pindah.

Ia mengatakan permintaan lahan industri bahkan ada hampir setiap hari menjelang kesepakatan tarif AS.

"Kebanyakan dari mereka mencari peluang cepat. Jadi mereka ingin lahan dan bangunan sementara yang bisa langsung digunakan, seperti program kilat," kata Rivan.

RI mulai dilirik oleh China karena dinilai memiliki keunggulan dibandingkan negara tetangga, yakni potensi pasar konsumen yang sangat besar. Ditambah lagi, ekonomi Ri tumbuh 5,12 persen pada kuartal II 2025.

"Indonesia selalu menonjol karena alasan berbeda. Selain diversifikasi rantai pasok, Indonesia menawarkan sesuatu yang jarang dimiliki negara lain di kawasan ini: pasar domestik yang sangat besar," kata Marco Foster, Direktur ASEAN di Dezan Shira & Associates, perusahaan konsultan investasi.

Walaupun Indonesia sangat menarik bagi investor Tiongkok karena pasar konsumennya besar dan tarif ekspor ke AS relatif rendah, tetap ada tantangan seperti aturan yang rumit, birokrasi lambat, infrastruktur belum memadai, dan rantai pasok industri yang belum lengkap.

Sejumlah investor asing juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap kehati-hatian fiskal Presiden Prabowo yang berhaluan populis, termasuk program andalannya Makan Bergizi Gratis.

[Gambas:Video CNN]

(fby/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER