Jelang peringatan 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijalankan Perum Bulog mulai membuahkan hasil nyata. Harga beras di pasar berangsur turun, diikuti penurunan harga gabah di tingkat petani setelah sebelumnya sempat melambung tinggi.
Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan, program SPHP digulirkan secara masif mulai awal Agustus 2025.
"Hasilnya mulai terasa, harga kembali terkendali, pasokan aman, dan kepanikan masyarakat mereda. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk memastikan rakyat mendapat akses pangan dengan harga terjangkau," kata Rizal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data terkini, stok beras yang dikelola Bulog berada pada level aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun. Di sisi hulu, harga gabah kering panen (GKP) di berbagai daerah produsen mulai menunjukkan tren penurunan.
![]() |
Data Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat, di periode 1-14 Agustus 2025, harga GKP terkoreksi di sejumlah wilayah, seperti di Aceh dari Rp7.750 menjadi Rp6.900, Jambi dari Rp6.867 menjadi Rp6.720, Sumatera Selatan dari Rp6.666 menjadi Rp6.543, Jawa Tengah dari Rp6.814 menjadi Rp6.809, dan DIY dari Rp6.608 menjadi Rp6.547.
Lalu di Banten dari Rp6.527 menjadi Rp6.500, Kalimantan Selatan dari Rp6.581 menjadi Rp6.533, dan Sulawesi Barat dari Rp6.759 menjadi Rp6.730 per kilogram. Tren penurunan ini disebut dipicu oleh pertambahan pasokan gabah seiring masuknya musim panen di sentra-sentra produksi padi.
Selain faktor panen, penurunan harga beras juga dipengaruhi oleh intervensi Bulog melalui penyaluran Bantuan Pangan alokasi Juni-Juli yang sudah tersalurkan sebanyak 338 ribu ton, dengan penyaluran beras SPHP yang dilakukan sejak Juli 2025 hingga akhir ini mencapai 29 ribu ton.
Penyaluran Beras SPHP yang dilakukan oleh Bulog melalui tujuh saluran strategis, yakni pengecer di pasar rakyat, Koperasi Desa/kelurahan Merah Putih, outlet pangan binaan pemerintah daerah dan Gerakan Pangan Murah (GPM), outlet BUMN, koperasi instansi pemerintah, Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog, serta swalayan/toko modern.
![]() |
Penurunan harga beras medium di tingkat konsumen dicatat Bulog terjadi di 19 provinsi, termasuk Aceh, Jawa Barat, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Selatan, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara. Di wilayah-wilayah ini, harga beras turun signifikan, meringankan beban masyarakat dan pedagang kecil.
Dengan stok aman, distribusi lancar, dan harga yang mulai terkendali, Bulog memastikan masyarakat dapat menyongsong HUT RI ke-80 dengan tenang. Rizal menambahkan, program SPHP akan terus dilanjutkan secara konsisten hingga akhir tahun agar stabilitas pasokan dan harga pangan tetap terjaga di seluruh pelosok negeri.
"Prinsip kami sederhana, melindungi petani agar harga di tingkat produksi tetap menguntungkan, sekaligus memastikan konsumen mendapatkan harga yang wajar. Dengan stok nasional yang kuat, kami optimis tren positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun," pungkasnya.
(rea/rir)