Anggaran Perlinsos Rp508 T di RAPBN 2026, Mayoritas ke Subsidi Energi

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengusulkan anggaran perlindungan sosial sebesar Rp508,2 triliun dalam RAPBN 2026. Mayoritas anggaran dialokasikan untuk subsidi energi yang mencapai Rp210 triliun.

Berdasarkan paparan Kemenkeu, anggaran perlinsos ini naik dibandingkan outlook 2025 yang sebesar Rp468,1 triliun dan dari realisasi 2024 yang sebesar Rp455,9 triliun.

"Untuk perlinsos ada Rp508,2 triliun, ini yang merupakan begitu banyak bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di DJP, Jumat (15/8).

Apabila dirinci, belanja subsidi energi dalam RAPBN 2026 terdiri dari subsidi jenis BBM tertentu sebesar Rp25,1 triliun, LPG tabung 3 kg Rp80,3 triliun, dan subsidi listrik Rp104,6 triliun.

Perlinsos ini diberikan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, pemenuhan layanan pendidikan, hingga pemberdayaan masyarakat.

Pemenuhan Kebutuhan Dasar ditetapkan sebesar Rp315,5 triliun yang diberikan untuk:

-Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp28,7 triliun untuk 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

-BPNT/Kartu Sembako sebesar Rp43,8 triliun bagi 18,3 juta KPM

-Bantuan Iuran JKP Rp1,2 triliun bagi 140 juta peserta

-Subsidi energi Rp210.1 triliun untuk BBM, listrik, LPG 3 Kg

-Subsisi non energi Rp17,4 triliun untuk PSO, perumahan hingga air

-BLT Desa Rp6,5 triliun untuk 1,8 juta KPM

-Atensi Sosial dan Penanganan bencana Rp7,9 triliun.

Pemenuhan Layanan Pendidikan Rp37,5 triliun diberikan untuk:

-Program Indonesia Pintar (PIP) Rp15,5 triliun untuk 21,1 juta siswa

-KIP Kuliah Rp17 triliun bagi 1,2 juta mahasiswa

-Sekolah Rakyat Rp4,9 triliun untuk 200 lokasi

Pemenuhan Layanan Kesehatan Rp69 triliun yang akan digunakan untuk:

-PBI JKN Rp66,5 triliun bagi 96,8 juta peserta

-PBPU dan BP Kelas III Rp2,5 triliun untuk 49,6 juta peserta

Pemberdayaan Masyarakat sebesar Rp86,2 triliun yang akan digunakan untuk:

-Subsidi KUR Rp36,5 triliun bagi 6,1 juta debitur

-Subsidi pupuk Rp49,7 triliun sebanyak 9,6 juta ton

[Gambas:Video CNN]