Kisah Inspiratif CT: Berkuliah Hasil Gadai Kain hingga Jadi Pengusaha
Founder & Chairman CT Corp Chairul Tanjung (CT) membagikan kisah perjalanan hidup dan filosofi bisnisnya saat menyampaikan Inspirational Speech di acara LPS Financial Festival di Medan, hari ini, Kamis (21/8).
CT menuturkan keputusannya menjadi pengusaha bukanlah pilihan, melainkan karena keterpaksaan. Ayahnya berprofesi sebagai wartawan dengan penghasilan sederhana, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga.
"Saya jadi pengusaha itu karena terpaksa. Jadi orangtua saya awalnya wartawan. Pada jaman itu kehidupan wartawan tidak sebaik zaman sekarang, jadi sangat sederhana. Ibu saya ibu rumah tangga. Jadi, saya ini dokter gigi yang tidak pernah praktik. Cabut gigi sama saya boleh, cabut satu dapat dua," ungkapnya sambil bercanda.
Keterbatasan ekonomi keluarga membuat masa kuliah CT penuh perjuangan. Biaya kuliah sebesar Rp75 ribu kala itu dibayar ibunya dengan cara menggadaikan kain halus yang hanya dipakai untuk acara istimewa. Menyadari pengorbanan tersebut, CT pun bertekad untuk tidak lagi membebani orang tuanya.
"Waktu itu uang kuliah saya Rp75 ribu. Itu pun bisa dibayar oleh ibu saya dengan menggadaikan kain halus yang dipakai untuk event khusus. Setelah saya masuk, saya baru tahu uang itu didapat dari menggadaikan (kain). Jadi saya bersumpah, mulai saat itu Saya tak akan pernah meminta uang dari orang tua lagi," ungkapnya.
Menurutnya, seorang pengusaha harus memiliki mentalitas survive. Dalam memulai bisnis, tidak ada pilihan selain berani melangkah dan bertahan.
"Momentum kepala jadi kaki, kaki jadi kepala. Apapun saya lakukan untuk bisa berdiri di atas kaki saya sendiri. Harus survive. Kalau orang baru memulai (bisnis), tak ada pilihan berani memulai, harus survive," ungkapnya.
Ia menambahkan kegagalan bukanlah akhir, melainkan bagian dari proses menuju kesuksesan. Setiap kegagalan harus dipandang sebagai batu loncatan untuk belajar.
"Kegagalan tidak ada rumusan di dalam orang yang ingin berhasil. Kalau gagal, berarti kematian. Jadi tak ada pilihan buat gagal. Jadi kepala harus jadi kaki, kaki harus jadi kepala," sebutnya.
CT menegaskan kesuksesan tidak datang dengan mudah. Mental tangguh, keberanian mengambil risiko, serta kemampuan bangkit dari kegagalan, merupakan kunci utama dalam dunia wirausaha.
"Kegagalan pasti dialami setiap orang. Kegagalan harus jadi batu sandungan untuk belajar. Ibarat kata orang bijak, kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, kalau dia mau belajar dari kegagalan," tutupnya.
Dalam acara tersebut juga menayangkan sebuah video yang menggambarkan perjalanan hidup Chairul Tanjung. Video itu memperlihatkan bagaimana ia berjuang dari keterbatasan ekonomi hingga mampu membangun kerajaan bisnis besar di Indonesia.
(fnr/pta)