TAIPAN

Francais Pinault, Pernah Di-bully Karena Miskin Kini Berharta Rp339 T

agt | CNN Indonesia
Minggu, 24 Agu 2025 08:20 WIB
Francais Pinault berhasil berharta Rp339 triliun meski saat berusia 16 tahun pernah diejek miskin dan ndeso gara gara bisnis barang mewah; Gucci cs. (Basith Subastian/CNNIndonesia).
Jakarta, CNN Indonesia --

Jangan merasa rendah diri walaupun kamu hidup dalam kemiskinan, termasuk ketika kamu di-bully oleh teman-temanmu karena kondisi tersebut.

Siapa tahu meskipun kamu sekarang miskin, di kehidupan kamu yang akan datang kamu berubah menjelma menjadi orang kaya.

Begitu juga yang terjadi pada Francais Pinault. Pernah di-bully oleh teman-teman sekolah karena kehidupannya yang miskin, kini Francais Pinault justru tajir melintir.

Mengutip Forbes, total kekayaan Pinault tembus US$20,9 miliar atau Rp339,22 triliun.

Kekayaan itu membuatnya jadi orang paling tajir nomor 107 dunia pada saat ini.

Lalu siapa sejatinya Francais Pinault. Lalu bagaimana dia bisa menjelma dari orang miskin menjadi hartawan?

Mengutip berbagai sumber, salah satunya Business Insider, Francais Pinault lahir di Brittany, Prancis pada 1936 lalu. Tidak banyak cerita masa kecil yang terungkap dari kehidupannya.

Yang pasti, pada masa pendudukan Nazi, Pinault diberitakan sering mengirimkan makanan untuk tentara sekutu yang bersembunyi di dekat rumah keluarganya.

Konon juga, pasukan Jerman pernah memukulinya dan ayahnya agar mau berbicara untuk membocorkan lokasi tentara sekutu itu. Tapi ia dan ayahnya tetap bungkam. 

Kehidupannya mulai terlacak saat remaja, usai ia menapaki kehidupan akademiknya di SMA. Ceritanya pun kurang mengenakkan. 

Latar belakang kehidupan Pinault yang berasal dari keluarga tukang  kayu sederhana di pedesaan membuatnya sering di-bully teman.

Bully dari sang teman itu membuat Pinault memutuskan untuk putus sekolah di usia 16 tahun. Tapi, ia putus sekolah bukan untuk membawa rasa malu.

Ia membawa tekad kuat dan membara untuk maju. Setelah putus sekolah, ia memutuskan untuk melanjutkan perjalanan hidupnya dengan bekerja di usaha penggergajian kayu milik ayahnya.

Di situ, ia mempelajari seluk-beluk bisnis dari nol. Seiring waktu, ia mengembangkan operasi sederhana itu menjadi perusahaan material yang tangguh.

Merasa cukup ilmu, pada awal 1960-an, Pinault meminjam US$107 ribu dari keluarga dan bank untuk membangun perusahaan perdagangan kayu bernama Les Établissements François Pinault.

Pada awal 1970-an, ia mulai membangun kerajaan bisnis dengan membeli sejumlah perusahaan kayu kecil.

Kepiawaiannya membuat bisnis kayunya berkembang. Bahkan, pada 1987, ia berhasil melebarkan sayap bisnisnya dengan membeli perusahaan pembuat kertas Chapelle-Darblay seharga US$116 juta, memperbaikinya dan menjualnya kembali kepada pembeli Finlandia.

Ia sukses mendapat untung US$87 juta dari aksinya itu.

Pada tahun 1988, perusahaannya  terdaftar di Bursa Efek Paris. Pada 1993 ia mengambil keputusan bisnis yang berani dengan membeli obligasi sampah dari Credit Lyonnais.

Ia kemudian menjual kembali beberapa di antaranya dan mengantongi keuntungan yang diperkirakan mencapai US$830 juta.

Obligasi yang masih dipegangnya memberinya saham di berbagai perusahaan AS, mulai dari resor ski Vail di Colorado hingga produsen sepatu tenis Converse.

Pada 1994, ia mengubah nama perusahaan menjadi Pinault Printemps Redoute (PPR). Perubahan dilakukan Pinault setelah mengakuisisi La Redoute, pengecer pesanan lewat pos Prancis, dan Le Printemps, jaringan department store besar Prancis.

Setelah beberapa tahun berkecimpung di bidang ritel, perusahaan mulai mengalihkan fokusnya ke barang mewah. Pada 1994 dengan membeli 42 persen saham di Gucci Group.

Akuisisi ini sempat memicu pertikaian selama hampir dua setengah tahun dengan sesama miliarder, Bernard Arnault, CEO konglomerat mewah saingannya, LVMH, yang juga memiliki saham di Gucci tersebut.

Saat itu, The New York Times menyebut perang hukum ini sebagai salah satu pertarungan paling sengit dalam sejarah perusahaan. Tapi akhirnya, LVMH akhirnya memilih menjual sahamnya di Gucci kepada PPR senilai US$2 miliar.

Petualangan Pinault belum berakhir. Pada 1998, ia membeli rumah lelang Christie's senilai $1,2 miliar. 

Usaha ini memberikan untung besar ke Pinault. Pada 2017, Christie berhasil membukukan penjualan sampai dengan US$6,6 miliar.

Pada 2024, perusahaannya berhasil menorehkan penjualan sampai senilai US$18,6 miliar. 

Sepak terjang itulah yang membuat bisnis Pinault berkembang dan akhirnya membuatnya sekaya raya seperti sekarang ini. 

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK