Menteri PKP Dorong Pengusaha China Tambah Investasi Hilirisasi di RI

Kementerian PKP | CNN Indonesia
Selasa, 26 Agu 2025 10:47 WIB
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait. (Foto: CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mendorong agar para pengusaha yang berasal dari China dapat membawa lebih banyak investasi masuk ke Indonesia, khususnya investasi hilirisasi.

Maruarar mengatakan, investasi hilirisasi itu bertujuan membangun fasilitas produksi. Hal tersebut disampaikan pada peringatan 75 Tahun Persahabatan Indonesia-China yang diadakan di Jakarta pada Senin (25/8).

"Karena kalau orang bangun pabrik hilirisasi, itu pasti investasi yang bersifat jangka panjang. Dan kita sangat membutuhkan investasi yang tidak hit and run, tetapi jangka panjang," tutur Maruarar.

Menurut Maruarar, China selama ini selalu menjaga komitmen dalam investasi di dalam negeri. China juga dinilai sebagai negara dengan tren realisasi investasi yang positif, dan menghormati sikap politik bebas aktif di Indonesia.

Ia menyebut, sikap politik bebas aktif artinya membuka diri menyambut pihak-pihak untuk menjalin kerja sama investasi.

"Dan saya berani mengatakan China adalah negara yang tren-nya sangat positif dalam investasi, dan bisa saling menghargai dalam hubungan politik luar negeri antara Indonesia dan China," kata Maruarar.

Dorongan investasi itu pun sejalan dengan strategi para pengusaha asal China untuk menjadikan Indonesia sebagai lokasi pendirian pabrik-pabrik baru. Hal ini disebut sebagai imbas penerapan tarif impor Amerika Serikat (AS) baru-baru ini.

Kepala Layanan Industri dan Logistik pada Divisi Konsultan Properti Colliers International di Indonesia, Rivan Munansa menyampaikan bahwa kini hampir setiap hari perusahaannya menerima permintaan untuk lahan industri dari investor China.

Menurut Rivan, permintaan jadi meingkat jelang kesepakatan perjanjian tarif antara AS dengan China pada November mendatang.

"Kebanyakan dari mereka (perusahaan China) mencari peluang langsung. Jadi, mereka menginginkan lahan dan bangunan sementara yang dapat segera digunakan, seperti program kilat," kata Rivan.

(rea/rir)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK