ANALISIS

Butuh Rp1.620 T, Perlukah Prabowo Bangun Giant Sea Wall Pantura Jawa?

Lidya Julita Sembiring | CNN Indonesia
Rabu, 27 Agu 2025 08:25 WIB
Wacana pembangunan Tanggul Laut Raksasa di Pantura Jawa memasuki babak baru. Prabowo membentuk Badan Otorita Tanggul Laut Pantura Jawa untuk mewujudkannya.
Pengamat menyebut Proyek Giant Sea Wall bukan proyek komersil. Kalau pemerintah ingin melaksanakannya, perlu utang besar. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim).

Senada dengan Huda, Analis Senior dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P. Sasmita juga menegaskan bahwa proyek GSW tidak bisa dibiayai dengan pendekatan komersial.

Menurutnya, GSW adalah proyek publik yang nonkomersial, sehingga pendekatan pembiayaannya harus menggunakan skema pinjaman jangka panjang dan murah, bukan investasi langsung dari sektor swasta.

"Dalam hemat saya, proyek GSW ini bukan proyek komersial, jadi pembiayaannya harus memakai skema pinjaman, terutama dari lembaga keuangan multinasional seperti World Bank atau BRICS Bank. Dengan termin pembayaran jangka panjang, 30-50 tahun," ungkap Ronny.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, pinjaman lunak seperti itu tetap harus disertai dengan penyertaan modal dari APBN setiap tahunnya. Alternatif lainnya, pemerintah bisa menerbitkan surat utang tematik seperti Giant Great Wall Bond melalui lembaga seperti Danantara, dengan masa jatuh tempo di atas 30 tahun dan imbal hasil rendah, di bawah 3 persen per tahun.

"Karena, kalau langsung mengajak investor terlibat, akan sulit mendapatkannya, karena GSW bukanlah proyek komersial, tapi lebih kepada proyek publik dan untuk kepentingan publik," jelasnya.

Ronny juga menyarankan sangat penting untuk memecah proyek GSW berdasarkan wilayah dan tahapan waktu agar tidak menimbulkan 'shock' di mata calon investor dan kreditur.

Pasalnya, angka Rp1.600 triliun sangat besar dan bisa membuat pihak swasta enggan terlibat sejak awal.

"Misalnya proyek GSW di lokasi A, B, C, dan seterusnya. Proyek A bisa dijadikan patokan keberhasilan untuk menarik pendanaan proyek B. Kalau proyek A berjalan baik, bebas korupsi, dan memberi manfaat ekonomi lokal, maka proyek selanjutnya akan lebih mudah dijual ke investor," terangnya.

Ia juga mengingatkan bahwa jika pemerintah ingin melibatkan mitra asing dalam pembiayaan, model kerja sama harus jelas. Misalnya, jika pendanaan berasal dari China atau Korea, maka sebagai imbal balik, teknologi dan komponen utama proyek biasanya harus diimpor dari negara tersebut.

Ini berarti proyek GSW tidak bisa dilepaskan dari kompleksitas geopolitik dan ekonomi global.

(agt)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER