Kehati ESG Award 2025 Akui Komitmen Keberlanjutan BRI

BRI | CNN Indonesia
Rabu, 27 Agu 2025 15:21 WIB
BRI dinobatkan sebagai pemenang Sektor Debt & Project Financing pada kategori Issuer/Borrower ajang KEHATI ESG Award 2025, baru-baru ini.
(Foto: arsip BRI)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dinobatkan sebagai pemenang Sektor Debt & Project Financing pada kategori Issuer/Borrower ajang KEHATI ESG Award 2025 yang diselenggarakan oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI), baru-baru ini.

Keunggulan itu menjadi pengakuan atas komitmen jangka panjang BRI terhadap prinsip keberlanjutan. Dalam Indeks SRI-KEHATI, BRI masuk dalam jajaran ESG Quality 45 dan ESG Sector Leaders, yang menegaskan konsistensi perseroan dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan di setiap strategi bisnis.

Direktur Human Capital & Compliance BRI, A. Solichin Lutfiyanto menyatakan bahwa penghargaan ini mencerminkan pengakuan atas konsistensi BRI dalam mengintegrasikan prinsip sustainability ke dalam praktik bisnis yang berdampak nyata bagi ekonomi, lingkungan, dan masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menekankan bahwa keberlanjutan dijalankan bukan sebagai kewajiban, melainkan bagian integral dari pengambilan keputusan strategis di seluruh lini bisnis dan operasional. Di BRI, ESG telah menjadi kerangka transformasi untuk memperkuat ketahanan model bisnis dan meningkatkan kontribusi terhadap pembangunan nasional.

"Penghargaan ini menegaskan peran BRI dalam mendorong praktik pembiayaan berkelanjutan di Indonesia. Kami percaya bahwa hanya institusi yang mampu menempatkan keberlanjutan sebagai keunggulan strategis yang akan tetap relevan dalam dinamika industri keuangan global," kata Solichin.

Apresiasi KEHATI ESG Award 2025 diberikan kepada institusi keuangan yang dinilai konsisten membangun struktur pendanaan berbasis sustainability dan mendorong dampak nyata terhadap pembangunan berkelanjutan.

Hingga akhir triwulan II/2025, total dana wholesale yang dihimpun BRI melalui instrumen pembiayaan berbasis ESG mencapai Rp73,45 triliun, setara dengan 65,65 persen dari keseluruhan pendanaan wholesale. Portofolio tersebut mencakup Sustainability Bond, tiga tahap Green Bond, Inclusivity-based Securites, Repo ESG, Sustainability Linked Loan, Social Loan, serta Social Bond.

Dalam menerbitkan bond berbasis keberlanjutan, BRI mengacu pada standar-standar yang berlaku, antara lain POJK No. 60 tahun 2017 terkait Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan (Green Bond) yang diperbarui melalui POJK No. 18 tahun 2023 terkait Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk Berlandaskan Keberlanjutan.

Tidak hanya regulasi nasional, BRI juga berpedoman pada guidelines penerbitan instrumen bond yang dikeluarkan International Capital Market Association (ICMA). Dengan demikian, BRI memastikan bahwa penerbitan obligasi dilakukan dengan transparan dan akuntabel, mulai dari pemilihan proyek yang didanai, pengelolaan hasil dana, hingga pelaporan dampak yang terukur.

Setiap tahunnya, BRI menerbitkan impact report berisikan alokasi hasil penerbitan Green Bond melalui Laporan Keberlanjutan. Pendanaan yang berhasil dihimpun BRI melalui Green Bond, disalurkan ke sektor KUBL (Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan), yakni energi baru terbarukan serta pengelolaan sumber daya hayati dan lahan berkelanjutan.

Selain itu, penyaluran juga dilakukan melalui sektor sosial yang bertujuan untuk penciptaan lapangan kerja dan mendorong pemberdayaan ekonomi.

Berdasarkan impact report pada 2024, pembiayaan proyek energi baru terbarukan yang didukung BRI berpotensi menghasilkan 5,6 juta MWh energi terbarukan per tahun, dan menghindarkan emisi gas rumah kaca hingga 3,9 juta ton CO₂e per tahun. Dari sisi sosial, penyaluran alokasi Green Bond diestimasikan telah menciptakan lebih dari 21.500 lapangan pekerjaan baru di segmen UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).

Di tahun 2025, BRI pun kembali menerbitkan instrumen berkelanjutan, yakni Social Bond senilai Rp5 triliun. Kerangka social bond BRI menetapkan enam kategori proyek yang memenuhi syarat untuk dapat dibiayai, mencakup infrastruktur dasar yang terjangkau, akses ke layanan esensial, serta perumahan terjangkau.

Kemudian, penciptaan lapangan kerja, ketahanan pangan dan sistem pangan berkelanjutan, dan kemajuan sosial-ekonomi. Adapun alokasi dari Social Bond akan disalurkan melalui pembiayaan kepada segmen UMKM.

Beragam inisiatif penghimpunan dana berbasis sustainability yang dijalankan BRI juga berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya pada poin ke-7, Energi Bersih dan Terjangkau; poin ke-13, Penanganan Perubahan Iklim; serta poin ke-8, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

(rea/rir)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER