Amran Pastikan Beras SPHP Rusak Bisa Ditukar Meski Kemasan Terbuka

CNN Indonesia
Senin, 01 Sep 2025 07:17 WIB
Mentan Amran Sulaiman memastikan beras SPHP produksi Bulog yang rusak ditukar meski kemasannya sudah terbuka.
Mentan Amran Sulaiman memastikan beras SPHP produksi Bulog yang rusak ditukar meski kemasannya sudah terbuka. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) produksi Bulog yang rusak ditukar.

Pernyataan ini merespons keluhan masyarakat soal kualitas beras SPHP. Amran menegaskan beras SPHP yang rusak bisa langsung ditukar meski kemasannya sudah dibuka.

Menurutnya, hasil produksi beras dari petani bagus. Jika terjadi kerusakan pada beras SPHP, kemungkinan karena masalah penyimpanan di gudang Bulog.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ditemukan (beras) rusak, ini diskresi saya sebagai Mentan, karena kami produksi semua beras baik, mungkin penyimpanannya (yang bermasalah), ditukar aja langsung. Kalaupun sudah dikemasannya dibuka, (kemudian dilihat) merah, (bisa) ditukar," ucapnya di Kementerian Pertanian, Jakarta, Sabtu (30/8) dikutip Detikfinance.

"(Kalau) rusak berasnya, sudah digunting, (minta) ganti oleh Bulog," tambahnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani juga membolehkan beras SPHP ditukar jika isinya tidak sesuai takaran di kemasan.

Rizal menegaskan setiap kemasan beras SPHP seharusnya berisi minimal 5 kilogram (kg) sebelum dipasarkan ke masyarakat.

"Sebelum (beras SPHP) dipasarkan keluar dari gudang Bulog, itu sudah kita packaging dalam bentuk 5 kg, dan diyakinkan 5 kg. Tidak boleh ada yang di bawah 5 kg. Saya bilang, minimal 5 kg, lebih sedikit boleh," kata Rizal saat ditemui di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (18/7).

Menurutnya, konsumen berhak menimbang langsung beras SPHP setelah membeli. Jika terbukti kurang dari 5 kg, maka konsumen dapat meminta penukaran di tempat pembelian. Mekanisme penukaran ini sederhana karena stok tersedia, pengecer dapat langsung mengembalikan produk tidak sesuai ke gudang Bulog.

"Karena di counter habis beli, semua harus timbang. Konsumen timbang, yakinkan 5 kg. Kalau kurang, tuker yang 5 kg. Nanti yang jual atau ritelnya komplain lagi ke gudang Bulog, 'Pak, ini ada sekian kotak nih, sekian packaging yang belum 5 kg'. Boleh begitu," ujarnya.

Terkait sistem pembelian, ia mengonfirmasi saat ini seluruh transaksi SPHP harus terdokumentasi dengan jelas. Setiap pembeli difoto, termasuk KTP-nya, lalu datanya diunggah ke aplikasi resmi Klik SPHP oleh pengecer.

"Iya. Kan ada KTP difoto dan sebagainya. Nanti di-upload di Klik SPHP. Di-upload sama pengecernya. Tujuannya, kalau nanti ada pengecekan dan sebagainya tuh, ada buktinya. 'Ini lho'," kata Rizal.

[Gambas:Video CNN]

(pta/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER