BI Antisipasi Pelemahan Rupiah di Tengah Gelombang Demonstrasi
Bank Indonesia (BI) mengantisipasi potensi pelemahan nilai tukar rupiah di tengah situasi demonstrasi di Jakarta dan berbagai kota di Indonesia.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas (DPMA) BI Erwin Gunawan Hutapea mengatakan pihaknya akan terus berada di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan kecukupan likuiditas rupiah.
"Bank Indonesia berada di pasar untuk memastikan nilai tukar rupiah bergerak sesuai nilai fundamentalnya melalui mekanisme pasar yang berjalan dengan baik," kata Erwin dalam keterangan tertulis, Senin (1/9).
Erwin mengatakan BI terus memperkuat langkah-langkah stabilisasi, termasuk intervensi non-deliverable forward (NDF) di pasar off-shore dan intervensi di pasar domestik melalui transaksi spot.
Lihat Juga : |
Intervensi juga meliputi domestic non-deliverable forward (DNDF) dan (surat berharga negara) SBN di pasar sekunder.
"Bank Indonesia juga menjaga kecukupan likuiditas rupiah dengan membuka akses likuiditas kepada perbankan melalui transaksi repo, transaksi fx swap dan pembelian SBN di pasar sekunder, serta lending/financing facility," katanya.
Sejumlah aksi demonstrasi terjadi di berbagai daerah di Indonesia sejak Kamis (28/8) kemarin. Aksi-aksi ini dipicu kenaikan tunjangan dan perilaku arogan sejumlah anggota DPR.
Dalam aksi tersebut, seorang driver ojek online (ojol), Affan Kurniawan, tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri. Kematian Affan semakin memicu kemarahan rakyat dan membuat gelombang aksi membesar di beberapa daerah.
Hingga hari ini, Senin (1/9), demonstrasi diperkirakan masih berlangsung. Sebanyak 5.369 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan demonstrasi yang digelar sejumlah aliansi masyarakat dan mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Kurs rupiah hari ini Rp16.466 per dolar AS, menguat 33 pon atau 0,2 persen.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pagi ini. Indeks saham melemah 239,84 poin atau 3,06 persen ke level 7.590.
(fby/dhf)