Kejar Penerimaan Rp3.147 T, Menkeu Singgung Potensi Logam Tanah Jarang

CNN Indonesia
Selasa, 02 Sep 2025 19:30 WIB
Sri Mulyani menyebut logam tanah jarang menjadi komoditas strategis bagi dunia di tengah perang geopolitik.
Sri Mulyani menyebut logam tanah jarang menjadi komoditas strategis bagi dunia di tengah perang geopolitik. (Foto: ANTARA FOTO/FAUZAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyinggung potensi logam tanah jarang (LTJ) saat memaparkan target penerimaan negara Rp3.147,7 triliun pada 2026.

Ia mulanya memaparkan tentang empat upaya meningkatkan penerimaan dari sisi bea dan cukai. Salah satu rencana yang disiapkan pemerintah adalah intensifikasi bea masuk perdagangan internasional.

Lalu, Sri Mulyani menyebut logam tanah jarang menjadi komoditas strategis bagi dunia di tengah perang geopolitik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena sekarang dalam perang geopolitik yang meningkat tiba-tiba mungkin ada komoditas yang menjadi globally strategic atau secara global strategis, seperti rare earth atau barang jarang (LTJ), mineral jarang," katanya dalam Rapat Kerja Virtual dengan Komite IV DPD RI, Selasa (2/9).

"Kemudian, berbagai komoditas yang mungkin mengalami kenaikan dalam suasana geopolitik yang meningkat," sambung Sri Mulyani.

Akan tetapi, sang Bendahara Negara tidak merinci pasti bagaimana tindak lanjut penerapan bea masuk perdagangan internasional tersebut. Ia juga tak menjelaskan detail akan seperti apa implementasinya untuk logam tanah jarang alias rare earth element (REE).

Terlepas dari itu, Sri Mulyani merinci tiga upaya lain yang akan dikejar dalam sektor bea cukai. Ketiganya adalah ekstensifikasi barang kena cukai (BKC), kebijakan bea keluar yang mendukung hilirisasi produk, serta penegakan hukum untuk pemberantasan peredaran barang kena cukai ilegal dan penyelundupan.

Di lain sisi, wanita yang akrab disapa Ani itu menepis isu Kementerian Keuangan bakal menaikkan tarif atau memungut pajak baru mulai tahun depan.

"Kebutuhan negara dan bangsa begitu banyak, maka pendapatan negara terus ditingkatkan, tanpa ada kebijakan-kebijakan baru. Sering disampaikan seolah-olah upaya untuk meningkatkan pendapatan kita menaikkan pajak. Padahal, pajaknya tetap sama, tapi enforcement dan dari sisi compliance, kepatuhan akan dirapikan (serta) ditingkatkan," tegas Ani.

Ia hanya menekankan bakal fokus memperbaiki urusan perpajakan di tanah air, baik dari sisi enforcement maupun compliance. Salah satu upaya Kemenkeu adalah memanfaatkan Coretax serta sinergi pertukaran data dengan kementerian/lembaga (K/L).

Kendati demikian, anak buah Presiden Prabowo Subianto itu meminta masyarakat mampu agar terus patuh membayar pajak.

"Bagi mereka yang mampu dan berkewajiban membayar pajak tetap membayar pajak dengan mudah dan patuh, sementara yang tidak mampu dan yang masih lemah dibantu secara maksimal," pesan Sri Mulyani.

Logam tanah jarang saat ini memang tengah menjadi perhatian khusus Presiden Prabowo Subianto. Bahkan, sang Kepala Negara sampai membentuk Badan Industri Mineral untuk memanfaatkan potensi mineral kritis tersebut.

[Gambas:Video CNN]

(skt/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER