Sejumlah Event Ditunda Imbas Demo, Agency dan Vendor Terpukul

CNN Indonesia
Rabu, 03 Sep 2025 18:45 WIB
Agensi penyelenggara event di Jakarta menyebut aksi unjuk rasa berujung kericuhan akhir pekan kemarin membuat sejumlah even terpaksa ditunda.
Agensi penyelenggara event di Jakarta menyebut aksi unjuk rasa berujung kericuhan akhir pekan kemarin membuat sejumlah even terpaksa ditunda. (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ruddy (37) (bukan nama sebenarnya), seorang pegawai di salah satu agency penyelenggara event di Jakarta Selatan mengklaim rangkaian aksi unjuk rasa yang berlangsung ricuh di sejumlah daerah pekan lalu tak hanya mempengaruhi aktivitas perkantoran.

Sejumlah event yang seharusnya digelar dalam beberapa hari terakhir ini pun terpaksa ditunda.

Ia menyebut sedikitnya ada lebih dari tiga agenda acara yang akhirnya harus dijadwal ulang. Salah satu di antaranya bahkan merupakan proyek besar yang berkaitan dengan perayaan HUT DPR-RI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita kebagian ngerjain event HUT DPR juga, tapi terpaksa ditunda. Selain itu ada beberapa event yang mau kita gelar di wilayah Jaksel dan Jakpus juga nggak jadi jalan. Alasannya, baik dari pihak client maupun kami sebagai agency, khawatir ada kerusuhan lanjutan," ujar Ruddy saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, Selasa (2/9).

Hingga saat ini, belum ada kepastian kapan event-event tersebut akan digelar kembali.

Menurut Ruddy, sebagian besar klien hanya memberi arahan sementara untuk menunda hingga pekan ini, sembari memantau perkembangan situasi keamanan.

"Kalau ditanya sampai kapan ditundanya, kita belum bisa pastikan. Tapi dari brief client, ditundanya sampai minggu ini dulu. Kita lihat kondisi lapangannya gimana. Kalau sudah aman, baru bisa lanjut lagi," tambahnya.

Vendor Merugi, Pekerja Lepas Tak Ada Job

Penundaan ini tak hanya berdampak pada pihak agency dan klien, tetapi juga menghantam para vendor pendukung event seperti penyedia panggung, sound system, hingga tim dekorasi dan artistik. Mereka, yang biasanya mengandalkan pemasukan dari sistem kerja harian atau proyek, kini kembali mengalami ketidakpastian.

"Vendor-vendor kita, kayak yang biasa bikin panggung, sound, dekor, itu juga udah mulai ngeluh. Karena mereka nggak tahu ini bakal lanjut atau batal. Kurang lebih rasanya sama kayak pas awal-awal Covid. Semua mendadak stop," tutur Ruddy.

Kendati demikian, Ruddy mencoba untuk tetap optimistis. Ia berharap kondisi di lapangan akan segera membaik, sehingga rencana event yang tertunda bisa segera dijalankan kembali pekan depan.

"Positifnya sih, masih ada harapan. Kita masih semangat untuk ngejalanin event minggu depan. Tapi dengan catatan, situasi sudah lebih kondusif," ujarnya.

Meski dari sisi material belum terjadi kerugian besar karena belum ada produksi fisik seperti panggung atau dekorasi, namun agency tetap merasa terdampak, terutama dari sisi timeline dan pendapatan.

"Secara materil belum besar kerugiannya, karena produksi set dan dekor belum sempat jalan. Udah keburu rusuh hari Jumat lalu. Tapi kerugian tetap ada, terutama soal timeline dan revenue. Harusnya minggu ini kita sudah jalan beberapa event dan nunggu invoice cair. Tapi karena kondisi gini, nggak ada pergerakan income. Anak-anak pekerja lepas juga belum ada job karena belum jalan event-nya," jelas Ruddy.

Tak hanya di Jakarta, sejumlah event di luar daerah juga ikut tertunda, misalnya di Medan.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Odi Anggia Batubara, menjelaskan bahwa salah satu kegiatan yang ditunda adalah Car Free Night. Penyesuaian jadwal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan dan memastikan situasi tetap kondusif.

"Untuk kegiatan-kegiatan event yang berpotensi bersinggungan dengan lokasi aksi, sementara kami tunda, misalnya Car Free Night," kata Odi Anggia Batubara, Senin (1/9).

[Gambas:Video CNN]

Odi menyebutkan langkah antisipasi dilakukan dengan menyesuaikan agenda kegiatan pariwisata agar tidak bersamaan dengan jalannya aksi massa. Menurutnya, hal ini sebagai bentuk penghormatan dan upaya menjaga kenyamanan semua pihak.

"Secara keseluruhan belum ada pengaruh besar terhadap kunjungan wisata," paparnya.

Meski ada penundaan kegiatan, Odi menegaskan tidak ada dampak signifikan terhadap jumlah kunjungan wisata ke Medan. Ia menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satpol PP, aparat kecamatan, hingga pihak keamanan terkait untuk menjamin rasa aman bagi wisatawan.

"Insya Allah aman. Event-event wisata tetap berjalan, hanya kita pastikan tidak bersandingan dengan demonstrasi. Semua pihak ikut menjaga kenyamanan pengunjung," jelasnya.

(ldy/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER