Celios Taksir Kerugian Akibat Demo Anarkis Capai Rp8 T-Rp9 T

CNN Indonesia
Rabu, 03 Sep 2025 15:16 WIB
Celios memperkirakan kerugian yang ditimbulkan aksi demonstrasi anarkis yang berlangsung sekitar tiga hari 28-30 Agustus 2025 mencapai sekitar Rp8 triliun.
Celios memperkirakan kerugian yang ditimbulkan aksi demonstrasi anarkis yang berlangsung sekitar tiga hari 28-30 Agustus 2025 mencapai sekitar Rp8 triliun. Ilustrasi. (istockphoto/LumiNola).
Jakarta, CNN Indonesia --

Center of Economic and Law Studies (Celios) memperkirakan kerugian yang ditimbulkan aksi demonstrasi yang berlangsung sekitar tiga hari 28-30 Agustus 2025 mencapai sekitar Rp8 triliun.

Direktur Ekonomi Celios Nailul Huda mengatakan kerugian ini dari sisi perputaran uang yang harusnya terjadi di Jakarta saja. Apabila dengan di berbagai daerah lain, potensi kerugian bisa lebih besar.

"Kan banyak toko yang tutup ketika demo, banyak usaha yang menutup lebih cepat. Mall dan tenant-nya juga banyak yang tutup lebih cepat. Makanya kerugiannya secara ekonomi makro," ujar Huda kepada CNNIndonesia.com, Selasa (2/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Huda, perhitungan ini berdasarkan komposisi sektor jasa sebesar 45 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atau setara Rp9.900 triliun dalam satu tahun.

Artinya, dalam satu hari, potensi perputaran uang di sektor tersebut sekitar Rp27 triliun.

"Jika berlangsung 3 hari saja dan katakan lah 10 persen saja ekonomi yang terganggu, Jakarta merupakan pusat jasa nasional, itu menghasilkan Rp2,7 triliun kali 3 menjadi Rp8,1 triliun," jelas Huda.

Potensi kerugian bahkan bisa lebih besar apabila aksi demonstrasi anarkis berlangsung lebih dari tiga hari.

"Atau bisa sampai Rp9 triliun jika berlangsung lebih lama," imbuhnya.

Aksi demonstrasi besar-besaran yang berujung kericuhan terjadi di Indonesia selama empat hari yakni pada 28-31 Agustus 2025 imbas kekesalan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah hingga besaran tunjangan rumah anggota DPR RI.

Aksi massa yang berlangsung di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Surabaya, hingga Makassar tersebut bahkan menjadi sorotan media asing. Terlebih, kejadian ini memakan korban jiwa.

Awalnya, unjuk rasa pada Kamis (28/8) berjalan dengan kondusif di depan Gedung DPR RI. Namun, menjelang malam mulai ricuh di beberapa titik sekitaran komplek parlemen.

Kericuhan makin panas setelah salah pengemudi (driver) ojek online dilindas rantis Brimob yang menyebabkan korban bernama Affan Kurniawan tersebut meninggal dunia.

Aksi demo yang awalnya hanya dijadwalkan satu hari berubah jadi berhari-hari dan terjadi tak hanya di Jakarta, tapi di berbagai wilayah di Indonesia. Para ojol Tanah Air pun ikut menyerukan kekecewaan terhadap polisi yang dicap sebagai pembunuh.

Situasi demonstrasi yang makin ricuh disertai penjarahan hingga pembakaran fasilitas publik bahkan sempat dikhawatirkan mengulang tragedi kerusuhan pada Mei 1998 silam.

Aksi demonstrasi besar-besaran ini bahkan berdampak langsung pada kondisi perekonomian dalam negeri seperti bursa saham yang dibuka ambruk hingga 2,69 persen atau turun 210,39 poin ke 7.620 pada perdagangan Senin (1/9).

(ldy/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER