Nilai tukar rupiah dibuka di posisi Rp16.435 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (3/9) pagi. Mata uang Garuda turun 21 poin atau minus 0,13 persen.
Mata uang Asia lain juga dibuka mayoritas melemah. Won Korea Selatan merosot 0,04 persen, peso Filipina minus 0,51 persen, ringgit Malaysia jatuh 0,05 persen, yuan China turun 0,01 persen, dolar Singapura turun 0,07 persen, dan yen Jepang minus 0,21 persen.
Sedangkan penguatan pagi ini dirasakan baht Thailand yang tumbuh 0,02 persen, dolar Singapura plus 0,09 persen, dan yen Jepang melesat 0,31 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada, mata uang utama negara maju dominan dibuka lesu. Poundsterling Inggris minus 0,13 persen, euro Eropa melemah 0,04 persen, franc Swiss turun 0,11 persen, dolar Australia turun 0,05 persen, dan dolar Kanada minus 0,06 persen.
Lihat Juga : |
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan rupiah melemah terhadap dolar AS yang menguat oleh pelepasan besar-besaran obligasi di negara-negara ekonomi utama dunia, di antaranya Uni Eropa, Inggris, AS dan Jepang.
Ketika terjadi pelepasan besar-besaran (sell-off) obligasi, artinya investor sedang menjual obligasi dan mencari safe haven, termasuk dolar AS. Akibatnya permintaan terhadap dolar AS naik dan menguat.
"Sementara laporan ISM (Institute for Supply Management) manufaktur yang sedikit lebih lemah dari perkiraan tidak begitu melemahkan dolar AS," katanya pada CNNIndonesia.com.
Ia memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp16.400 sampai Rp16.500 per dolar AS pada hari ini.
(fby/pta)