Direktur Utama BRI Paparkan Kunci Sukses Dongkrak Dana Murah

BRI | CNN Indonesia
Rabu, 03 Sep 2025 12:44 WIB
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi. (Foto: Arsip BRI)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berhasil memperkuat posisi keuangannya melalui strategi peningkatan dana murah yang terukur. Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menyampaikan rahasia di balik kesuksesan ini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu (21/8).

Strategi utama BRI berpusat pada penguatan Current Account Savings Account (CASA) atau dana giro dan tabungan. Pendekatan ini terbukti memberikan hasil positif dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI yang tumbuh 6,7 persen secara tahunan hingga Juni 2025, mencapai Rp1.482,12 triliun.

Dari jumlah tersebut, porsi CASA mencapai 65,5 persen dari total DPK dengan pertumbuhan double digit sebesar 10,6 persen year-on-year (yoy). Komposisi ini menunjukkan keberhasilan BRI dalam mengoptimalkan penghimpunan dana berbiaya rendah.

"Komposisi ini menunjukkan strategi BRI yang konsisten dalam mendorong penghimpunan dana murah melalui optimalisasi alat transaksi atau transaction banking. Dengan CASA yang semakin dominan, biaya dana atau Cost of Fund (CoF) BRI dapat ditekan sehingga mendukung profitabilitas jangka panjang yang lebih baik," ujar Hery dalam keterangan tertulis, Rabu (3/9).

Ia melanjutkan, kesuksesan peningkatan dana murah tidak lepas dari kinerja impresif platform digital BRI. BRImo sebagai aplikasi unggulan mencatat pertumbuhan signifikan dengan jumlah pengguna naik 21,2 persen menjadi 42,7 juta user pada Triwulan II 2025.

Volume transaksi BRImo juga meningkat tajam sebesar 25,5 persen yoy mencapai Rp3.231,7 triliun. Kinerja ini menunjukkan semakin tingginya kepercayaan nasabah terhadap layanan digital BRI.

Sektor bisnis merchant BRI juga menunjukkan momentum positif dengan volume penjualan naik 27,2 persen yoy menjadi Rp105,5 triliun. Jumlah transaksi merchant juga melonjak drastis sebesar 50,2 persen menjadi 308 juta transaksi.

Layanan QRIS BRI bahkan mencatat pertumbuhan yang signifikan. Volume transaksi meningkat 142,9 persen yoy mencapai Rp37,2 triliun, sementara jumlah transaksi naik 162,5 persen menjadi 313,7 miliar transaksi.

"Capaian ini menegaskan bahwa transformasi digital BRI tidak hanya memperkuat basis dana murah, tetapi juga memperluas ekosistem pembayaran digital yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia," tegas Hary.

Di sisi lain, langkah BRI dalam menekan biaya dana mendapat angin segar dari kondisi makro melalui kebijakan moneter Bank Indonesia.

Sejak Januari 2025, BI Rate telah turun 100 basis poin dengan suku bunga acuan berada di level 5 persen pada Agustus 2025. Penurunan ini diikuti suku bunga antarbank yang turun menjadi 4,68 persen per 20 Agustus 2025.

"Penurunan suku bunga juga turut menekan biaya dana perbankan, mendukung efisiensi dan membuka ruang untuk ekspansi kredit," pungkas Hery.

(rir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK