Blak-blakan Bos Badan Gizi soal Alasan Nampan MBG Diimpor dari China

CNN Indonesia
Senin, 08 Sep 2025 14:56 WIB
Bos Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan nampan makan bergizi gratis diimpor karena produsen RI tak bisa mencukupi kebutuhan.
Bos Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan nampan makan bergizi gratis diimpor karena produsen RI tak bisa mencukupi kebutuhan. (CNN Indonesia/Sakti Darma Abhiyoso).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bos Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana blak-blakan soal alasan mengapa food tray alias nampan makan bergizi gratis (MBG) harus impor dari China, bukan produk lokal.

Dadan mengaku sebenarnya rencana awal makan bergizi gratis akan dilakukan dengan menggunakan nampan yang sudah tersedia di pasar Indonesia. Akan tetapi, ternyata food tray yang dibutuhkan belum diperdagangkan di tingkat nasional.

"Belum ada yang memproduksi, Juni 2024 saya sudah mengundang yang disebut dengan Asosiasi Pengusaha Peralatan Alat Dapur dan Alat Makan untuk memproduksi food tray di dalam negeri," ungkapnya selepas Penandatanganan Nota Kesepahaman Sinergi Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal dalam Program Pemenuhan Gizi Nasional di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Senin (8/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi mungkin saat itu mereka (pengusaha) belum yakin bahwa program ini (MBG) akan berjalan dan berjalan sangat cepat. Sehingga saya sampaikan, kalau tidak yakin dengan program ini akan jalan pasti akan jadi penonton, ternyata betul," tegas Dadan soal alasan tidak memakai produk lokal.

[Gambas:Video CNN]

Menurut Dadan, pengusaha dalam negeri saat ini pun cuma mampu memproduksi 10 juta nampan per bulan. Sedangkan kebutuhan program makan bergizi gratis masih kurang 70 juta food tray.

Ia menghitung bahwa produk dalam negeri akhirnya hanya mampu menyuplai 40 juta food tray untuk sisa empat bulan pelaksanaan MBG di 2025. Oleh karena itu, impor dipilih sebagai solusi.

Kendati demikian, Dadan menegaskan impor food tray dari China merupakan pengadaan yang dilakukan mitra. Anak buah Presiden Prabowo Subianto itu mengklaim belum ada Rp1 pun anggaran BGN yang dikucurkan untuk pengadaan food tray.

"Supaya program ini tetap berjalan dengan baik, maka Kementerian Perdagangan sudah koordinasi dengan kita membuka keran itu (impor food tray), tapi itu yang membeli kan seluruhnya mitra," klaim Dadan.

"Badan Gizi belum mengadakan satu pun tray, baru akan mengadakan untuk daerah-daerah wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) dan juga seluruh SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang dibangun oleh Badan Gizi melalui APBN. Itu kami sudah minta agar pengadaan berbasis APBN merupakan produk dalam negeri," tegasnya.

Food tray MBG tengah menjadi sorotan usai laporan investigasi Indonesia Business Post dari wilayah Chaoshan, Provinsi Guangdong, China. Disebutkan ada sekitar 30 pabrik hingga 40 pabrik di China yang memproduksi ompreng atau nampan MBG.

Laporan tersebut menyebutkan dugaan food tray produksi China mengandung mangan tinggi, sehingga tidak cocok untuk makanan asam. Di lain sisi, ada indikasi pemakaian minyak babi atau lard dalam proses produksi nampan tersebut.

(skt/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER