Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa optimistis kondisi ekonomi nasional akan membaik dalam waktu dekat, setelah dirinya resmi dilantik sebagai Bendahara Negara oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Sekarang kan ekonomi sedang agak melambat. Kita sudah pelajari kelemahannya, ke depan akan kita perbaiki. Jadi itu enggak terlalu sulit memperbaikinya. Tapi Anda lihat nanti, mungkin dua bulan-tiga bulan dari sekarang, Indonesia cerah kelihatan lagi," ujar Purbaya usai dilantik di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (8/9).
Ia menjelaskan arahan yang diberikan Prabowo adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi. Target 8 persen yang disampaikan Sang Kepala Negara disebutnya sebagai tantangan besar, tetapi tetap bisa dikejar secara bertahap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fokusnya, katanya, ciptakan pertumbuhan secepatnya. Pertumbuhan ekonomi secepatnya utamanya. Beliau janji berapa? 8 persen. Dia bilang bisa enggak ya? Kita coba kejar," ujarnya.
Menurut Purbaya, perlambatan ekonomi sudah terlihat sejak pertengahan tahun dan belum direspons cepat. Kondisi itu diperburuk oleh unjuk rasa yang belakangan terjadi. Ia menyebut pemulihan perlu segera dilakukan agar kepercayaan pasar kembali terjaga.
Purbaya juga menilai gejolak di pasar keuangan, mulai dari pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga tekanan pada rupiah, masih dalam batas wajar. Ia yakin situasi bisa segera berbalik.
"Dalam seminggu-dua minggu pasti akan balik. Kalau IHSG anjlok, biasa mungkin takut. Tapi kan saya lama di pasar. Saya 15 tahun lebih di pasar. Jadi saya tahu betul bagaimana memperbaiki ekonomi," katanya.
Meski mengaku deg-degan dengan permintaan target tinggi dari Prabowo, Purbaya menyebut pengalamannya sebagai ekonom lebih dari dua dekade menjadi modal menghadapi tantangan. Ia menekankan permintaan domestik yang besar akan tetap menjadi kekuatan utama Indonesia.
"Optimis. Jadi masa depan kita akan cerah. Domestic demand kita kuat. Asal kita kendalikan dengan baik, kita bisa tumbuh dengan baik. 90 persen domestic demand. Masa kita takut?" tuturnya.
Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai menteri keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati melalui Keppres Nomor 86 Tahun 2025.
Sebelum dilantik, Purbaya menjabat Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Ia lulusan Ilmu Ekonomi Purdue University, Amerika Serikat, dan pernah menempati sejumlah posisi penting di pemerintahan, termasuk Deputi di Kemenko Marves serta anggota Komite Ekonomi Nasional.
(del/sfr)