IHSG Anjlok 1,66 Persen ke 7.637 usai Sri Mulyani Pamit Jadi Menkeu

CNN Indonesia
Selasa, 09 Sep 2025 14:02 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tajam pada akhir sesi pertama perdagangan Selasa (9/9). (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tajam pada akhir sesi pertama perdagangan Selasa (9/9), selepas penyerahan jabatan menteri keuangan dari Sri Mulyani ke Purbaya Yudhi Sadewa.

Mengutip RTI Infokom, IHSG terkoreksi 128,59 poin atau 1,66 persen ke level 7.638,25.

Sejak pembukaan, IHSG sebenarnya sempat menyentuh level tertinggi di 7.791, sebelum tertekan hingga menyentuh level terendah 7.624 menjelang penutupan sesi siang. Adapun IHSG dibuka di level 7.748.

Perdagangan sesi 1 tercatat melibatkan 23,13 miliar lembar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp15,07 triliun, melalui 1,57 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) menyusut ke Rp13.802 triliun.

Secara sektoral, tercatat 193 saham menguat, 510 saham melemah, dan 100 saham stagnan.

Tekanan jual terlihat cukup dominan dari investor domestik, dengan nilai penjualan Rp13,2 triliun berbanding pembelian Rp13,7 triliun.

Sementara itu, investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell). Nilai beli asing tercatat Rp6,5 triliun, sedangkan nilai jual mencapai Rp7 triliun.

VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi melihat pelemahan IHSG pada perdagangan sesi I hari ini tak terlepas dari sentimen dalam negeri.

Pergantian menteri keuangan dari Sri Mulyani ke Purbaya Yudhi Sadewa dinilai pasar membawa ketidakpastian baru, terutama karena arah kebijakan fiskal dan rencana anggaran belum sepenuhnya jelas.

Selain itu, pelemahan rupiah yang sudah menembus Rp16.400 per dolar AS ikut menambah tekanan.

"Pasar menantikan pernyataan resmi dari Purbaya, khususnya terkait kebijakan fiskal dan rencana anggaran mendatang agar risiko bisa mereda," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (9/9).

Sementara itu, pengamat pasar keuangan Ibrahim Assuaibi melihat dampak reshuffle kabinet terasa signifikan karena publikasi pergantian dilakukan tanpa komunikasi lebih dahulu ke pasar, termasuk kepada Sri Mulyani sendiri.

Hal ini mengejutkan pasar, mengingat Sri Mulyani selama ini dianggap sebagai figur stabilitas dan jangkar kepercayaan investor, baik domestik maupun global.

Dampaknya, arus modal asing keluar dari pasar mencapai US$254 juta sehari setelah reshuffle diumumkan.

"Wajar kalau pasar cenderung negatif karena Sri Mulyani adalah jangkar kepercayaan investor, tapi biasanya dalam 1-2 minggu ke depan situasi bisa stabil kembali seiring kejelasan langkah Menkeu baru," ujar Ibrahim.

(del/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK