Pemerintah Guyur 800 Ribu Ton Beras Murah Bulog ke Indomaret Cs

CNN Indonesia
Kamis, 11 Sep 2025 15:03 WIB
Pemerintah menyalurkan 800 ribu ton beras SPHP produksi Bulog ke jaringan ritel modern seperti Indomaret, Alfamart, dan anggota Aprindo lainnya. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah menyalurkan 800 ribu ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) produksi Bulog ke jaringan ritel modern seperti Indomaret, Alfamart, dan anggota Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) lainnya.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebut distribusi ini merupakan tambahan dari 343 ribu ton beras yang sebelumnya sudah dilepas ke pasar tradisional, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan berbagai jalur lain.

"Sekarang lagi ngurusin beras itu harus sampai ke masyarakat dengan harga yang benar. Saya hari ini baru fokus ngisi pasar. Beras Bulog ada 3,9 juta ton. Saya rilis bahwa 800 ribu ton harus kerilis ke seluruh pasar modern melengkapi yang 343 ribu ton yang sudah kita rilis kemarin ke pasar tradisional, BUMN, dan lain-lain," ujar Arief di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Kamis (11/9).

Arief menjelaskan penyaluran dilakukan secara bertahap, masing-masing 200 ribu ton selama empat bulan hingga akhir tahun. Tujuannya agar masyarakat bisa mudah mendapatkan beras murah di lokasi yang dekat dengan rumah.

"Kan nanti makanya semuanya dibuka. Ada tujuh saluran," katanya.

Ia menegaskan jalur distribusi yang sudah berjalan tetap dipertahankan. Pasar tradisional, Komando Distrik Militer (Kodim), operasi pasar murah, Gerakan Pangan Murah (GPM), pemerintah daerah, hingga dukungan Kadin Indonesia tetap menjadi bagian dari sistem distribusi. Namun, pasar modern dianggap vital karena jangkauannya luas.

"Ini yang terakhir saya minta tolong, pasar modern. Lebih dari 40 ribu outlet sampai 60 ribu outlet. Jadi mas sama mbak mau ke situ ya bisa menjangkau di mana saja tempat," lanjut Arief.

Beras SPHP yang disalurkan lewat ritel modern dijual sesuai zonasi. Untuk zona 1 (Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, Sulawesi) harga ditetapkan Rp12.500 per kg. Zona 2 (Sumatera selain Lampung dan Sumsel, NTT, Kalimantan) Rp13.100 per kg, dan zona 3 (Maluku serta Papua) Rp13.500 per kg.

Menurut Arief, kolaborasi dengan Aprindo sangat strategis karena jaringan ritel modern yang tersebar luas mampu memperluas jangkauan program stabilisasi beras.

"Dengan jaringan ritel modern, masyarakat semakin mudah mendapatkan beras dengan harga sesuai ketentuan pemerintah. Hal ini penting untuk memastikan stabilitas harga beras di tingkat konsumen," ujarnya.

(del/pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK