Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menilai langkah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyalurkan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia (BI) ke enam bank nasional dapat membawa dampak positif bagi perekonomian.
Ia menyebut kebijakan tersebut berpotensi memperkuat daya dorong sektor manufaktur yang saat ini membutuhkan likuiditas untuk menjaga aktivitas produksi.
"Berkaitan dengan policy oleh Pak Purbaya, menteri keuangan kita, saya bisa menyampaikan itu angin segar bagi perekonomian, yang akan pasti banyak memberikan nilai positif bagi manufaktur Indonesia," kata Agus di Inspektorat Jenderal Kemenperin, Jakarta Selatan, Kamis (11/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebijakan pengalihan dana ini dilakukan setelah sebelumnya dana pemerintah dalam jumlah besar tersimpan di BI. Penempatan dana tersebut di perbankan diproyeksikan menambah likuiditas dalam sistem keuangan yang selanjutnya bisa dialirkan ke pembiayaan sektor riil.
Lihat Juga : |
Purbaya menyampaikan Rp200 triliun akan disebar ke enam bank, terdiri dari empat bank umum konvensional dan dua bank umum syariah. Ia tidak menyebutkan secara spesifik nama bank yang terlibat, namun menekankan setiap bank akan menerima dana dalam porsi yang berbeda.
"Ada proporsinya beda-beda. Nanti, nanti kita atur (pembagian dana Rp200 triliun ke enam bank). Harusnya cepat. Malam ini saya tanda tangan, besok sudah masuk ke bank-bank itu," ujar Purbaya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis (11/9).
Sejumlah pihak memperkirakan empat bank BUMN anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), BRI, BNI, Mandiri, dan BTN, kemungkinan termasuk dalam daftar penerima. Namun, Purbaya hanya memastikan bahwa dua dari enam bank yang ditunjuk adalah bank syariah.
Langkah ini menjadi kebijakan awal Purbaya sejak dilantik sebagai bendahara negara pada 8 September lalu. Ia menyebut kebijakan tersebut telah mendapatkan persetujuan Presiden Prabowo Subianto.
"Saya sudah lapor ke Presiden, 'Pak, saya akan taruh uang ke sistem perekonomian'. Saya sekarang punya Rp425 triliun di BI, cash. Besok saya taruh Rp200 triliun," kata Purbaya dalam rapat dengan Komisi XI DPR, Rabu (10/9).
Pengalihan dana dari BI ke perbankan dimaksudkan untuk mempercepat perputaran uang di masyarakat dan mendorong sektor usaha agar tidak terhambat oleh keterbatasan pendanaan.
(del/agt)