Airlangga Optimistis Ekonomi RI Tembus 5,2 Persen Berkat Stimulus Baru
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,2 persen year on year (yoy) tahun ini berkat stimulus ekonomi yang baru saja diluncurkan Presiden Prabowo Subianto.
Airlangga juga menekankan pentingnya pembentukan tim percepatan program-program pemerintah. Menurutnya, tim ini diperlukan untuk mengurai sejumlah persoalan yang menghambat ekonomi.
"Ya, kita berharap target 5,2 (persen) kita bisa capai," kata Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/9).
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini berkisar di rentang 4,7 persen hingga 5 persen. Angka itu telah diturunkan dari target awal 5,2 persen.
Pada kuartal II 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,12 persen (yoy). Pertumbuhan di kuartal ini naik 4,04 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Stimulus yang diluncurkan Prabowo hari ini berisi delapan kebijakan ekonomi untuk tahun ini. Delapan kebijakan itu disokong anggaran Rp16,23 triliun.
Salah satu kebijakan di daftar itu adalah program magang untuk 20 ribu orang lulusan perguruan tinggi. Para jebolan D3 dan S1 yang belum bekerja selama setahun sejak lulus itu bakal dicarikan pekerjaan oleh pemerintah.
Ia menyebut program magang dengan bayaran UMP itu akan menyesuaikan lokasi masing-masing perguruan tinggi dan industri di daerah. Ada yang di Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Banten.
"Kecuali di daerah yang 3T (tertinggal, terdepan, terluar), kita harus pindahkan mereka sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia," tutur Airlangga.
"Pemerintah akan kasih enam bulan gaji setara UMP. Jadi, fresh graduate itu 10 persennya akan langsung masuk ke lapangan kerja dengan link and match. Jadi, kita berharap dengan enam bulan mereka punya kemampuan sesuai dengan kemampuan industri, sehingga bisa langsung masuk ke industri," tandasnya.
Selain itu, ada empat kebijakan ekonomi yang akan kembali diterapkan di 2026. Ada pula lima kebijakan ekonomi seputar penyerapan tenaga kerja.
Berikut rincian kebijakan stimulus ekonomi yang diluncurkan Prabowo hari ini:
8 program akselerasi di 2025 dengan anggaran Rp16,23 triliun:
1. Program magang lulusan perguruan tinggi (maksimal fresh graduate 1 tahun): Rp198 miliiar
2. Perluasan PPh pasal 21 DTP untuk pekerja di sektor terkait pariwisata: Rp120 miliar
3. Bantuan pangan periode Oktober 2025-November 2025: Rp7 triliun
4. Diskon Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) bagi BPU transportasi online/ojol: Rp36 miliar ditanggung BPJS
5. Program Manfaat Layanan Tambahan (MLT) Perumahan BPJS Ketenagakerjaan Rp150 miliar, selisih bunga ditanggung BPJS
6. Program Padat Karya Tunai (cash for work): Kementerian Perhubungan Rp1,8 triliun dan Kementerian Pekerjaan Umum Rp3,5 triliun
7. Program Deregulasi Implementasi PP 28/2025: Rp175 miliar
8. Program Perkotaan (Pilot Project DKI Jakarta) perbaikan kualitas pemukiman dan penyediaan platform pemasaran dan Gigs UMKM: Rp2,7 triliun
4 program dilanjutkan di 2026:
1. Perpanjangan jangka waktu pemanfaatan PPh Final 0,5 persen bagi Wajib Pajak UMKM 2026 serta Penyesuaian Penerima PPh Final 0,5 persen bagi Wajib Pajak UMKM: Rp2 triliun
2. Perpanjangan PPh 21 DTP untuk Pekerja di Sektor terkait Pariwisata (APBN 2026): Rp480 miliar
3. PPh Pasal 21 DTP untuk Pekerja di Industri Padat Karya (APBN 2026): Rp800 miliar
4. Program Diskon luran JKK dan JKM untuk semua penerima Bukan Penerima Upah (BPU): Rp753 miliar
5 Program Penyerapan Tenaga Kerja
1. Operasional KDKMP (Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih)
2. Replanting di Perkebunan Rakyat
3. Kampung Nelayan Merah Putih
4. Revitalisasi Tambak Pantura
5. Modernisasi Kapal Nelayan