Agoda PHK Karyawan di Tiga Negara, Termasuk Tetangga RI

Perusahaan platform perjalanan Agoda mengakui telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan di tiga negara, termasuk Singapura.

Dilansir CNA, Agoda mengatakan PHK juga dilakukan di Budapest, Hungaria dan Shanghai, China. Langkah ini, kata Agoda, sejalan dengan upaya efisiensi operasional perusahaan.

"Kami telah menghapus peran-peran pendukung di kantor kami di Budapest, Shanghai, dan Singapura bersamaan dengan penciptaan posisi baru di lokasi geografis lain,"kata Juru Bicara Agoda, dilansir CNA, Rabu (17/9).

"Langkah ini dilakukan untuk mengonsolidasikan tim pendukung pelanggan di area-area di mana kami punya fleksibilitas dan kapabilitas operasional terkuat seiring kami menumbuhkan bisnis kami," ucapnya.

CNA menyebut Agoda melakukan PHK terhadap 50 pekerja di Singapura. Beberapa posisi yang terdampak PHK adalah spesialis pelanggan, manajer regional, hingga tim pendukung multibahasa.

Dalam surat kesepakatan PHK yang diterima CNA, Agoda melarang karyawan yang di-PHK untuk melapor ke lembaga pemerintah. Mereka juga diminta menahan diri dari niat melakukan mediasi.

Jika karyawan itu melanggar ketentuan, maka Agoda tidak akan memberikan pesangon. Bila pesangon telah dibayar dan mantan karyawan melanggarnya, maka Agoda akan menagih pesangon itu kembali.

Jubir Agoda menyampaikan perusahaan berkomitmen mempertahankan kehadiran di Singapura dan terus mengikuti aturan hukum yang berlaku.

"Karyawan-karyawan terdampak diberikan semua dukungan selama proses transisi sesuai dengan standar industri. Selama masa ini, karyawan diberi keleluasaan untuk menempuh opsi hukum alternatif atau menghubungi otoritas setempat jika mereka menghendaki," ujar Agoda.