Harga Emas Pecah Rekor Beruntun, Apa Mungkin Dimanipulasi?

CNN Indonesia
Kamis, 25 Sep 2025 12:25 WIB
Sejumlah pengamat pasar keuangan meyakini kenaikan harga emas beberapa hari belakangan disebabkan faktor funfamental, bukan manipulasi oleh para spekulator. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga emas terus mencetak rekor baru dalam beberapa waktu terakhir. Pada Kamis (25/9), harga emas Antam di situs Sahabat Pegadaian dipatok Rp2,269 juta per gram, naik Rp14 ribu dari posisi sehari sebelumnya Rp2,255 juta per gram.

Sementara di situs Logam Mulia, harga emas batangan Antam justru turun tipis menjadi Rp2,171 juta per gram dari Rp2,174 juta per gram pada Rabu (24/9).

Lonjakan tajam belakangan ini menimbulkan pertanyaan, apakah harga emas bisa dimanipulasi seperti saham?

Pengamat pasar keuangan Ibrahim Assuaibi menjelaskan pergerakan emas memang tak lepas dari campur tangan spekulan. Menurutnya, pasar emas digerakkan bukan hanya oleh faktor fundamental dan teknikal, tetapi juga spekulasi dalam skala besar.

"Untuk menggerakkan pasar, pasar itu bergerak karena ada spekulator. Ada fundamental, ada teknikal, kemudian ada namanya spekulator. Di emas ini spekulasinya begitu besar, mungkin spekulatornya itu adalah bukan ratusan ribu lagi, tapi jutaan. Ini yang membuat harga emas terus digandrungi oleh masyarakat, oleh para investor," ujar Ibrahim kepada CNNIndonesia.com, Kamis (25/9).

Ia menambahkan emas menjadi komoditas favorit karena perannya sebagai safe haven atau aset lindung nilai. Dari kalangan bawah hingga atas, masyarakat membeli emas baik dalam bentuk logam mulia maupun perhiasan.

"Karena apa? Hanya logam mulia atau emas perhiasan ini yang kuat dengan adanya geopolitik maupun yang lainnya, dan harga emas ini pasti di atas inflasi. Nah, ini yang membuat spekulasi di emas ini cukup besar dibandingkan dengan komoditas yang lain," jelas Ibrahim.

Sementara itu, analis Doo Financial Futures Lukman Leong menilai harga emas memang bisa dimanipulasi, tetapi dalam batasan tertentu. Ia menyebut kenaikan emas yang cepat akhir-akhir ini lebih didorong sentimen permintaan ketimbang manipulasi pasar.

"Harga emas bisa 'dimanipulasi', namun terbatas. Kenaikan memang lebih cepat dan lebih besar, ini murni didorong sentimen yang memicu permintaan," kata Lukman.

Meski demikian, ia menegaskan pola manipulasi seperti yang dikhawatirkan belum terlihat.

"Manipulasi itu ibarat harga naik tinggi dalam waktu dekat dan turun tajam setelah itu. Hal ini belum terjadi. Jadi menurut saya kenaikan belakangan ini, atau malah satu-dua tahun terakhir, masih sangat fundamental," tuturnya lebih lanjut.

(del/dhf)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK