5 Gebrakan Menkeu Purbaya Sepekan Terakhir, Apa Saja?
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa telah melakukan sejumlah langkah yang cukup mencolok sejak menjabat menjadi penjaga keuangan negara, baik dari sisi arah kebijakan, pengelolaan anggaran maupun komunikasi publik.
Dalam sepekan terakhir, setidaknya ada beberapa gebrakan kebijakan yang diumumkan Purbaya, mulai dari komitmennya mengejar para pengemplang pajak hingga berencana untuk tidak menaikkan cukai hasil tembakau alias cukai rokok tahun depan.
Lihat Juga : |
Berikut gebrakan Purbaya sepekan terakhir yang telah dirangkum oleh CNNIndonesia.com pada Sabtu (27/9):
1. Kejar Pengemplang Pajak
Purbaya menyebutkan ada 200 pengemplang pajak yang tengah dikejar oleh kementeriannya melalui Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) sejak pekan lalu.
Ia mengungkapkan dari 200 orang pengemplang itu tercatat tunggakan pajaknya mencapai Rp60 triliun.
Terbaru, ia mengatakan bahwa 84 wajib pajak dengan nilai tunggakan Rp5,1 triliun telah melakukan pembayaran. Diharapkan hingga akhir tahun ini seluruh tunggakan bisa diselesaikan oleh penunggak.
"Hingga September terdapat 84 wajib pajak yang telah melakukan pembayaran atau angsuran dengan total nilai Rp5,1 triliun. Ini akan kita kejar terus, sampai akhir tahun sudah clear-lah," ujar Purbaya dalam media briefing di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (26/9).
2. Wacana Tak Naikkan Cukai Rokok
Purbaya berencana untuk tidak menaikkan cukai hasil tembakau atau cukai rokok pada 2026. Tujuannya untuk mendorong industri rokok tetap bisa bertahan di tengah kondisi saat ini.
Namun, sebelum merilis keputusan cukai ini, ia berencana untuk bertemu dengan pengusaha rokok di Tanah Air untuk meminta timbal balik.
Pertemuan dengan Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) untuk membahas tarif cukai rokok pun telah dilakukan pada Jumat (26/9) secara daring.
"Ya sudah enggak saya ubah (tarif cukai rokok). Tadinya, saya mau nurunin (tarif). Kesalahan mereka itu, tahu gitu minta turun (tarif)," ujar Purbaya saat menceritakan hasil perbincangan dengan GAPPRI, ketika ditemui di kantornya, Jumat (26/9).
Lihat Juga : |
3. Ancam Tarik Belanja Pemda yang Tak Terserap
Purbaya mengancam menarik anggaran yang ada di pemerintah daerah (pemda) dan dialihkan ke pemerintah pusat kalau belanjanya terus melambat atau seret.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, hingga 25 September 2025 saja belanja APBD terealisasi Rp656,4 triliun atau baru sekitar 46,86 persen dari pagu sebesar Rp1.400 triliun sepanjang tahun ini.
"Lagi dipikirin, nanti kita lihat. Emang kita mau lihat, itu nganggur betul apa nggak uangnya itu. Kalau uangnya nganggur ya kita ambil," ujar Purbaya ditemui di Kantornya, Kamis (25/9).
4. Tantang Pernyataan Rocky Gerung
Purbaya menantang pernyataan akademisi Rocky Gerung yang mengkritik dan tidak yakin dirinya bisa membawa ekonomi Indonesia terbang ke 6 persen.
Ia menyebutkan jika nanti berhasil membawa ekonomi RI tumbuh di atas 6 persen, maka Rocky Gerung harus minta maaf.
"Dengan berjalannya waktu, kalau saya bisa balikin ekonomi dari 5 persen ke 6 persen atau lebih, Rocky Gerung harus minta maaf ke saya" katanya ditemui di kantornya, Jumat (26/9).
5. Kemenkeu Ikut Kawal MBG
Purbaya memastikan kementeriannya bakal ikut mengawal program Makan Bergizi Gratis (MBG), terutama penyerapan anggarannya di 20 titik.
"Tapi tetap nanti kami akan semacam membantu, memonitor. Seperti saya sudah kerahkan beberapa anggota Kementerian Keuangan daerah. Kita pilih 20 titik secara random. Kita akan lihat bagaimana pelaksanaannya," jelasnya di Kantor BGN, Jumat (26/9).
(ldy/sfr)