Mentan Sebut Panen Jagung Serentak Momentum Percepatan Swasembada

Kementan | CNN Indonesia
Sabtu, 27 Sep 2025 20:27 WIB
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam panen jagung serentak di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (27/9). (Foto: Arsip Kementan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Panen raya jagung serentak yang berlangsung di berbagai daerah Indonesia pada Sabtu (27/9) menjadi penanda penting dalam upaya mewujudkan swasembada pangan nasional. Kegiatan yang digelar serentak di puluhan wilayah ini menunjukkan komitmen serius pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan Nasional.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menyampaikan bahwa produksi jagung nasional mengalami peningkatan yang menggembirakan. Data menunjukkan kenaikan produksi sebesar 2,7 juta ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp15 triliun yang langsung memberikan manfaat kepada para petani.

"Jagung adalah komoditas strategis, dan keberhasilan panen serentak hari ini menegaskan bahwa kita berada di jalur yang tepat menuju swasembada," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/9).

Pada kegiatan panen jagung serentak di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tersebut ia menyebut tidak hanya jagung, komoditas padi juga mengalami peningkatan produksi sebesar tiga juta ton dengan potensi surplus empat juta ton yang bernilai lebih dari Rp113 triliun.

Keberhasilan ini tidak terlepas dari berbagai upaya pemerintah dalam memudahkan akses petani terhadap sarana produksi. Penyederhanaan regulasi dan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) menjadi kunci utama peningkatan produktivitas.

"Regulasi disederhanakan, sarana produksi dipermudah, dan bantuan alsintan terus digelontorkan. Prinsipnya sederhana, selama itu menyejahterakan petani, pemerintah akan lakukan dengan segala cara. Alhamdulillah, kita optimis swasembada akan tercapai lebih cepat sebagaimana arahan Presiden," lanjut dia.

Sebagai informasi, panen raya kali ini mencakup lahan seluas 1.788 hektare dengan estimasi hasil mencapai 7.153 ton jagung. Capaian ini memperkuat data Kementerian Pertanian yang mencatat produksi jagung nasional periode Januari-Agustus 2025 telah mencapai 11,18 juta ton.

Pada kesempatan terpisah, Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, menilai panen raya ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan langkah strategis untuk memastikan ketersediaan pangan nasional.

"Panen raya hari ini bukan hanya seremonial, tetapi langkah strategis untuk memastikan pangan kita cukup, harga stabil, dan kesejahteraan petani meningkat. Jika ketersediaan pangan terjaga, maka masyarakat tenang dan petani semakin sejahtera," ucapnya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menegaskan komitmen penuh institusinya dalam mendukung program swasembada pangan. Hingga saat ini, penanaman jagung telah dilakukan di lahan seluas 483.822 hektare dari total 819.081 hektare yang tersedia.

"Target akhir kami mencapai satu juta hektare. Pada panen jagung kuartal ketiga, lahan 166.512 hektare menghasilkan estimasi 751.442 ton. Khusus panen raya hari ini, luas lahan 1.788 hektare ditargetkan menghasilkan 7.153 ton," imbuh dia.

Guna menjaga stabilitas harga dan penyerapan hasil panen yang optimal, dirinya menambahkan, Polri telah membangun infrastruktur penyimpanan berupa 18 gudang di 12 provinsi dengan kapasitas total 800.000 ton. Sebanyak 17 gudang telah selesai dibangun dan satu gudang di Papua hampir rampung.

"Gudang ini kami siapkan agar jagung terserap optimal oleh Bulog dan harga tetap stabil sesuai harga acuan," terangnya.

Dalam kegiatan panen raya ini, potensi besar Kalimantan Barat menjadi perhatian khusus. Melalui audiensi interaktif secara daring, Kapolda Kalbar melaporkan produktivitas jagung di wilayahnya bisa mencapai 7-8 ton per hektare.

Mendengar laporan tersebut, Amran optimistis Kalimantan Barat dapat menjadi salah satu daerah unggulan nasional untuk komoditas jagung.

"Jika penanaman 374.000 hektare direalisasikan, sekali tanam bisa menghasilkan sekitar Rp10,2 triliun. Harapan kita Kalbar menjadi terdepan untuk ekspor, sehingga pendapatan petani meningkat signifikan," pungkas dia.

(rir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK