Rupiah Menguat ke Rp16.680 Sore Ini Usai Amblas Pekan Lalu

CNN Indonesia
Senin, 29 Sep 2025 16:12 WIB
Rupiah menguat 58 poin atau plus 0,35 persen ke level Rp16.680 per dolar AS pada Senin (29/9) sore. (iStockphoto).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah ditutup di posisi Rp16.680 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (29/9) sore. Mata uang Garuda naik 58 poin atau plus 0,35 persen.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan posisi rupiah Rp16.680 per dolar AS.

Mata uang Asia melemah. Dolar Hong Kong turun 0,01 persen, peso Filipina turun 0,26 persen, dan yen Jepang turun 0,30 persen, ringgit Malaysia minus 0,11 persen, dan baht Thailand turun 0,01 persen.

Sedangkan dolar Singapura naik 0,01 persen dan won Korea Selatan naik 0,69 persen.

Sementara itu, mata uang utama negara maju menguat. Euro Eropa naik 0,21 persen, franc Swiss naik 0,29 persen, dolar Australia naik 0,41 persen, dan dolar Kanada naik 0,08 persen.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan rupiah menguat cukup tajam terhadap dolar AS yang terkoreksi oleh data ekonomi AS yang lebih lemah.

"Komitmen pemerintah untuk terus bekerja sama dengan BI menjadi stabilitas rupiah turut mendukung rupiah," kata Lukman pada CNNIndonesia.com.

Pada pekan lalu, rupiah terus mengalami pelemahan hingga menembus angka Rp16.700-an per dolar AS. Rupiah ditutup di level Rp16.738 per dolar AS pada Jumat (26/9).

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menilai pelemahan rupiah hanya sementara. Ia yakin rupiah segera balik ke level fundamental.

Ia yakin rupiah akan menguat seiring kucuran Rp200 triliun ke perbankan yang bisa mendorong sistem perekonomian. Dengan bergeraknya perekonomian, Purbaya yakin modal asing bakal masuk ke capital market bahkan ke investasi langsung (FDI).

"Jadi asing pasti masuk bukan di capital market saja, bukan di short term, pasti pelan-pelan di FDI. Jadi gini, rahasia modal asing masuk ke sini bukan bunga yang tinggi. Tapi prospek ekonomi seperti apa ke depan," kata Purbaya dalam media briefing di kantor Kementerian Keuangan, Jumat (26/9).

(feb/dhf)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK