Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan program magang untuk fresh graduate dengan gaji setara upah minimum provinsi (UMP) dibuka mulai 15 Oktober.
Airlangga mengatakan pemerintah sudah membahas detail teknis pelaksanaan program ini. Ia berkata pemerintah akan meluncurkannya dalam waktu dekat.
"Program ini diharapkan nanti bisa di-launching tanggal 15 Oktober," kata Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (30/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia berkata pemerintah mulai menyosialisasikan program ini ke perusahaan. Pemerintah menanti usulan jumlah lowongan dan posisi dari perusahaan yang akan berpartisipasi.
Terpisah, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengatakan pemerintah sedang mematangkan skema program ini. Menurutnya, akan ada pengumuman dalam waktu dekat.
"Sudah difinalkan, insyaallah nanti target kita, kita mulai di pertengahan bulan depan," kata Yassierli ketika ditemui di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Selasa (30/9).
Menurutnya, ada dua fase yang bakal berjalan dalam program ini. Pertama, perusahaan akan diberikan waktu seminggu untuk mengunggah lowongan kerja magang bagi fresh graduate.
Untuk perusahaan, syaratnya harus terdaftar di Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP) Kementerian Ketenagakerjaan. Laporan disampaikan melalui platform SIAPkerja milik Kemnaker.
Kedua, para calon peserta magang mengajukan mengajukan diri melalui sistem. Mereka bisa langsung memilih lowongan magang yang sesuai dengan bidang yang diminati.
"Kita kasih waktu mungkin sekitar seminggu," ucapnya.
Program magang untuk fresh graduate merupakan bagian dari paket stimulus ekonomi yang diterbitkan Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah ingin menyelaraskan kualitas tenaga kerja dengan dunia usaha.
Para lulusan baru akan mengikuti magang di perusahaan selama satu tahun. Diperkirakan sebanyak 20 ribu penerima manfaat yang akan mendapatkan uang saku setara dengan upah minimum provinsi (UMP) sekitar Rp3,3 juta per bulan selama enam bulan.
Anggaran yang disiapkan oleh pemerintah sebesar Rp198 miliar untuk 2025 dan Rp198 miliar untuk 2026.
(ldy/dhf)