Pertamina: Vivo dan BP Sepakat Tindak Lanjuti Kerja Sama Impor BBM

CNN Indonesia
Senin, 06 Okt 2025 19:45 WIB
Vivo dan BP-AKR sepakat melanjutkan pembicaraan teknis kerja sama impor BBM dengan Pertamina. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pertamina Patra Niaga menyebut PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) dan PT Aneka Petroindo Raya (APR)-AKR Corporindo Tbk (pengelola SPBU BP) akan menindaklanjuti kerja sama impor bahan bakar minyak (BBM).

Dua perusahaan itu sebelumnya tak jadi mengambil BBM yang diimpor melalui Pertamina. Saat ini, mereka disebut siap melanjutkan pembicaraan teknis dengan Pertamina.

"Vivo, APR, dan AKR sudah sepakat untuk menindaklanjuti pembicaraan lebih teknis," kata Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun, senin (6/10), dilansir Antara.

Ia menjelaskan tahap pembahasan selanjutnya terkait dokumen pernyataan dalam rangka menjaga good corporate governance (GCG) dan regulasi. Beberapa di antaranya pernyataan antimonopoli, pencucian uang, penyuapan, dan lain-lain.

Vivo dan BP-AKR juga akan menyampaikan kebutuhan komoditi yang dibutuhkan, membahas kesepakatan terkait spesifikasi produk, key terms, serta syarat dan ketentuan umum.

"Selanjutnya, Pertamina akan menyampaikan kembali spesifikasi produk yang dapat memenuhi 'requirement' semua BU (badan usaha) dan 'key term', termasuk 'joint surveyor', untuk dikonfirmasi oleh BU swasta terkait," ucapnya.

Proses pengadaan komoditi akan dilanjutkan bila BU setuju. Pengadaan dilakukan melalui sistem lelang dalam lingkup penyedia kargo, harga terbaik, dan volume kargo.

Pertamina lalu akan memberi tahu BU tentang pemenang lelang. Jika BU sepakat, proses berlanjut ke pembicaraan aspek komersial dan inspeksi bersama.

"Selanjutnya, tahap akhir adalah pengiriman kargo yang sudah disepakati sekitar pekan ketiga Oktober," ucap Roberth.

Roberth menyampaikan pengiriman kargo dalam satu pengadaan yang sama dan tidak terpisah-pisah. Dengan demikian, proses menunggu kesepakatan semua BU.

Pada saat bersamaan, Exxon dan Shell belum dapat melanjutkan pembicaraan. Exxon masih punya stok untuk bulan ini dan akan berdiskusi untuk kebutuhan November. Adapun Shell masih menunggu hasil koordinasi dengan kantor pusat.

"Semangat kolaborasi berdasarkan niat baik untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat ini untuk disikapi dengan bijak dan positif, sesuai arahan dari pemerintah," ucap Roberth.

Sebelumnya, SPBU milik sejumlah perusahaan swasta kehabisan stok BBM. Hal ini terjadi karena perpindahan sebagian konsumen dari SPBU Pertamina ke SPBU swasta imbas kasus dugaan korupsi tata kelola minyak beberapa waktu lalu.

Perusahaan-perusahaan swasta itu tak bisa menambah stok BBM ke SPBU milik mereka karena jatah impor tahun ini sudah habis. Untuk menengahi kondisi ini, pemeritah menawarkan impor BBM menggunakan jatah impor Pertamina.

(dhf/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK