ESDM Buka Peluang Tambah Kuota Impor Shell Cs Tahun Depan

CNN Indonesia
Selasa, 07 Okt 2025 19:33 WIB
Kementerian ESDM membuka peluang menambah kuota impor BBM untuk perusahaan swasta, seperti Shell dan BP-AKR, tahun 2026.
Kementerian ESDM membuka peluang menambah kuota impor BBM untuk perusahaan swasta, seperti Shell dan BP-AKR, tahun 2026. (CNN Indonesia/Dhio Faiz).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka peluang menambah kuota impor bahan bakar minyak (BBM) untuk perusahaan swasta, seperti Shell dan BP-AKR, tahun depan.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan pemerintah tak ingin kejadian tahun ini terulang. Namun, ia tak bisa memastikan apakah penambahan kuota impor BBM untuk tahun depan akan dilakukan.

"Kemungkinan selalu ada. Cuman kalau saya ngomong sekarang kan saya salah, saya kan belum menghitung. Kemungkinannya ada," kata Laode saat ditemui di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta Selatan, Selasa (7/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditanya apakah penambahan kuota impor BBM untuk swasta juga akan dilakukan tahun ini, Laode membantah. Ia menegaskan pemerintah sudah memberi kuota untuk masing-masing perusahaan.

Ia berkata pemerintah juga telah mengizinkan perusahaan swasta mengimpor BBM dengan kuota milik Pertamina. Dengan demikian, ia merasa tak ada urgensi menambah kuota untuk perusahaan swasta tahun ini.

"Untuk tahun 2025 tetap melanjutkan kolaborasi antara swasta dan Pertamina," ujarnya.

Laode mengatakan pemerintah mempertimbangkan banyak hal dalam penentuan kuota impor BBM. Salah satunya keseimbangan neraca perdagangan.

Pemerintah juga mengukur kuota impor BBM berdasarkan pemakaian tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, kata dia, pemerintah juga sudah memberikan kuota impor BBM ke perusahaan swasta berdasarkan penggunaan tahun 2024.

Ia menyebut sistem ini sudah diterapkan bertahun-tahun. Tahun ini memang berbeda karena ada pergeseran konsumen dari SPBU Pertamina ke SPBU swasta.

"Sekian puluh tahun kita, puluhan tahun ada swasta, tidak ada masalah. Adanya tahun ini karena shifting, tiba-tiba shifting itu grafik naik nih," ujarnya.

Sebelumnya, Shell, BP-AKR, dan sejumlah perusahaan penjual BBM mengadu ke Kementerian Investasi/BKPM soal kehabisan stok BBM. Mereka menyinggung nasib investasi usai peristiwa ini.

Wakil Menteri Investasi/BKPM Todotua Pasaribu merekomendasikan penambahan kuota impor BBM untuk swasta.

"Salah satunya itu (penambahan kuota impor BBM), tetapi setelah kita lihat tadi kan memang ini memang ada porsi kuota yang masih dimiliki oleh Pertamina," kata Todotua pada jumpa pers di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta Selatan, Selasa (7/10).

[Gambas:Video CNN]

(dhf/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER