Bahlil Pastikan Etanol di BBM Pertamina Sesuai Standar

CNN Indonesia
Rabu, 08 Okt 2025 07:38 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia buka suara terhadap keraguan masyarakat terkait kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina karena mengandung etanol. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia buka suara terhadap keraguan masyarakat terkait kualitas Bahan Bakar Minyak (BBMPertamina karena mengandung etanol.

Menurut Bahlil, kandungan etanol yang ada di BBM Pertamina masih di batas aman dan telah memenuhi ketentuan atau standar untuk digunakan kendaraan. Pasalnya, sudah melalui uji standar yang dilakukan oleh Lemigas.

Uji standar oleh Lemigas ini ditekankan juga diterapkan sama kepada badan usaha (BU) pengelolaan SPBU swasta.

"Seluruh minyak atau BBM yang didistribusikan ke SPBU, baik punya Pertamina atau swasta, semua diuji lewat standar pemerintah, lewat Lemigas dan kalau tidak lolos standar, pasti tidak akan didistribusikan, dan semuanya sudah sesuai standar," ujar Bahlil ditemui di Anjungan Sarinah, Selasa (7/10).

Bahlil menekankan sesuai dengan aturan, kandungan etanol dalam produk BBM itu diperbolehkan dan masih aman sampai 20 persen. Sedangkan, etanol yang ada digunakan Pertamina maksimal 5 persen pada Pertamax Green 95.

"Etanol itu selama di bawah 20 persen itu nggak ada masalah. Selama etanolnya itu etanol murni 99,95 persen dan yang dilakukan oleh Pertamina itu kemarin itu adalah sudah memenuhi standar," jelasnya.

Sebelumnya, PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) dan BP AKR (joint venture) mendadak membatalkan pembelian BBM dari Pertamina setelah ada kesepakatan, dengan alasan mengandung etanol.

Wakil Direktur Utama PPN Achmad Muchtasyar mengatakan meski etanol yang terkandung masih sesuai ketentuan tetapi Vivo dan BP AKR memutuskan untuk mundur.

"Isu yang disampaikan kepada rekan-rekan SPBU ini, adalah mengenai konten. Kontennya itu ada kandungan etanol. Nah, di mana secara regulasi itu diperkenankan, etanol itu sampai jumlah tertentu kalau tidak salah sampai 20 persen etanol, kalau tidak salah. Sedangkan ada etanol 3,5 persen," jelasnya di Ruang Rapat Komisi XII DPR RI, Rabu (1/10).

Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa penggunaan etanol dalam BBM merupakan best practice yang telah diterapkan secara internasional. Langkah ini sejalan dengan upaya global untuk menekan emisi karbon, meningkatkan kualitas udara, sekaligus mendukung transisi energi yang berkelanjutan.

Ia merinci, beberapa negara yang sudah menggunakan etanol adalah Amerika Serikat 10 persen, Brasil 27 persen etanol, hingga Uni Eropa 10 persen etanol.

"Penggunaan etanol dalam BBM bukan hal baru, melainkan praktik yang sudah mapan secara global," kata Pj Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun dalam keterangan resmi, Jumat (3/10).

(ldy/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK