Pengangguran Naik hingga 235 Ribu Orang Imbas Pemerintah AS Shutdown

CNN Indonesia
Jumat, 10 Okt 2025 20:46 WIB
Jumlah pengangguran di AS meningkat usai pemerintah shutdown, tampak dari klaim awal terhadap tunjangan pengangguran negara bagian naik menjadi 235 ribu.
Jumlah pengangguran di AS meningkat usai pemerintah shutdown, tampak dari klaim awal terhadap tunjangan pengangguran negara bagian naik menjadi 235 ribu. (AFP/ALEX WROBLEWSKI).
Jakarta, CNN Indonesia --

Jumlah pengangguran di Amerika Serikat (AS) meningkat usai pemerintah di negara tersebut shutdown beberapa pekan terakhir.

Reuters melaporkan klaim awal terhadap tunjangan pengangguran negara bagian naik menjadi 235 ribu untuk pekan yang berakhir 4 Oktober. Jumlah itu naik dari pekan sebelumnya yang ada di angka 224 ribu.

Angka itu merupakan hasil perhitungan ekonom JPMorgan dan Goldman Sachs. Untuk data Hawaii dan Massachusetts, para ekonom membuat asumsi karena dua daerah itu tak menyediakan data.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Citigroup, perusahaan bank investasi dan jasa keuangan AS, memprediksi jumlah klaim awal terhadap tunjangan pengangguran negara bagian berada di angka 234 ribu pekan ini.

Negara-negara bagian terus mengumpulkan data pengangguran dan menyalurkannya ke Departemen Ketenagakerjaan AS. Namun, shutdown Pemerintah AS memperlambat penerbitan laporan ketenagakerjaan bulan September.

Padahal, data itu menjadi salah satu faktor penting penentuan kebijakan The Fed.

"Peningkatan bisa jadi disebabkan para pegawai kontrak pemerintah mendaftarkan tunjangan pengangguran saat dirumahkan sementara waktu seiring pemerintah shutdown," kata ekonom Citigroup Gisela Young.

Gisela mengatakan hal serupa juga terjadi pada 2013 saat Pemerintah AS melakukan shutdown. Ia memperkirakan jumlah pengangguran bisa bertambah pekan depan.

Shutdown Pemerintah AS telah membuat ratusan ribu pekerja federal AS dirumahkan. Tak hanya itu, ribuan para pegawai kontrak juga ikut dirumahkan.

Para ekonom juga memperkirakan peningkatan pengajuan klaim pada program tunjangan pengangguran lainnya bagi pegawai federal.

Meski demikian, ekonom JPMorgan menilai klaim terhadap tunjangan pengangguran AS, di luar dampak shutdown pemerintah, masih rendah. Ia melihat angka ini akan segera menurun saat Pemerintah AS mengakhiri shutdown dan kembali beroperasi normal.

"Saat pemerintah kembali buka, klaim-klaim seharusnya akan membalikkan peningkatan akibat shutdown ini dengan cepat," ujarnya.

Pasar tenaga kerja di AS sedang memasuki tahap "tanpa pemecatan"dan "tanpa perekrutan". Sejumlah ekonom menilai penurunan permintaan dan pasokan tenaga kerja di AS dipicu kebijakan imigrasi hingga berkembangnya AI.

Perekrutan yang lesu ini membuat tenaga kerja yang baru terkena PHK mengalami masa pengangguran yang panjang. Mereka terpaksa harus menerima tunjangan pengangguran untuk beberapa waktu.

Persoalan ketenagakerjaan AS juga sudah menjadi perhatian The Fed dalam rapat 16-17 September. The Fed memangkas suku bunga bulan lalu demi mendukung pasar tenaga kerja.

[Gambas:Video CNN]

(dhf/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER