Belanda Ambil Alih Kendali Perusahaan Cip China karena Curi Teknologi
Pemerintah Belanda melakukan intervensi terhadap Nexperia, perusahaan produsen cip milik China yang berkantor pusat di Nijmegen. Kebijakan ini meningkatkan ketegangan dengan Beijing seiring perebutan hak cipta, terutama dalam urusan semikonduktor.
Langkah itu diambil pada pada Minggu (12/10) malam. Pemerintah Belanda khawatir perusahaan yang memproduksi cip untuk mobil serta elektronik konsumen. Pemerintah khawatir atas kemungkinan alih teknologi ke perusahaan induk Nexperia di China, Wingtech.
Pemerintah Belanda menggunakan kekuasaan khusus yang belum pernah digunakan sebelumnya, yaitu berdasarkan Undang-Undang Ketersediaan Barang. Akibat langkah itu, saham Wingtech turun 10 persen di bursa saham Shanghai pada Senin kemarin.
Pemerintah Belanda tidak akan mengambil alih kepemilikan Nexperia, tapi kini memiliki wewenang untuk membatalkan atau memblokir keputusan manajemen yang dianggap merugikan. Produksi reguler perusahaan juga tetap berjalan.
Sementara itu, Wingtech menyebut intervensi Pemerintah Belanda terhadap Nexperia yang dulunya bagian dari grup elektronik Belanda Philips, sebagai "Campur tangan berlebihan yang dipicu oleh bias geopolitik."
Wingtech juga menuduh eksekutif Nexperia non-China berupaya mengubah struktur kepemilikan perusahaan secara paksa melalui proses hukum dalam apa yang disebutnya sebagai "Upaya tersembunyi untuk merebut kekuasaan."
Presiden AS Donald Trump memang tengah meningkatkan tekanan terhadap perusahaan teknologi China sebagai bagian dari perang dagang yang lebih luas. Pekan lalu, ia mengancam akan mengenakan tarif 100 persen terhadap ekspor China.
Washington bulan lalu memperluas daftar perusahaan yang masuk daftar hitam karena dianggap mengancam keamanan nasional, termasuk anak perusahaan.
Wingtech sebelumnya telah dimasukkan ke dalam Daftar Entitas AS pada Desember 2024 atas dugaan perannya dalam "Membantu upaya pemerintah China untuk mengakuisisi entitas dengan kemampuan manufaktur semikonduktor sensitif."
Wingtech mengatakan dalam pengajuan ke bursa saham Shanghai pada Senin bahwa kendalinya atas Nexperia akan "dibatasi sementara" karena perintah Pemerintah Belanda dan putusan pengadilan, yang akan memengaruhi pengambilan keputusan dan efisiensi operasional.
Di sisi lain, AS dan Belanda biasanya bekerja sama erat dalam pengendalian ekspor industri cip komputer.
Namun, Juru Bicara Kementerian Urusan Ekonomi Belanda mengatakan tidak ada keterlibatan AS dalam keputusan terkait Nexperia.
Dalam pernyataannya, Pemerintah Belanda mengatakan masalah administratif di Nexperia menimbulkan ancaman terhadap "pengetahuan teknologi penting" perusahaan tersebut tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
"Kehilangan kemampuan ini dapat menimbulkan risiko bagi keamanan ekonomi Belanda dan Eropa," bunyi pernyataan itu.
Nexperia merupakan salah satu produsen cip komputer sederhana terbesar di dunia, seperti dioda dan transistor. Perusahaan ini juga mengembangkan teknologi yang lebih canggih, seperti semikonduktor wide gap yang digunakan dalam pengaturan kelistrikan, kendaraan listrik, pengisi daya, dan pusat data AI.
Selain Amerika Serikat, Wingtech juga pernah berselisih dengan pemerintah negara barat lainnya terkait operasi, termasuk Inggris yang memerintahkan perusahaan itu untuk melepaskan kepemilikan fasilitasnya di Newport.
(fby/dhf)