Amerika Serikat (AS) disebut Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mulai tertarik mengembangkan ekosistem semikonduktor di Indonesia usai kedua negara menyepakati tarif impor resiprokal.
"Dengan ditandatangani perjanjian perdagangan (tarif resiprokal), Amerika sudah mulai tertarik untuk mendorong (pembangunan industri) semikonduktor di Indonesia. Jadi, ini yang sekarang juga sedang dipersiapkan ekosistemnya," kata Airlangga di Jakarta, Jumat (15/8), diberitakan Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Airlangga pengembangan semikonduktor penting buat melanjutkan program hilirisasi industri di dalam negeri. Hal ini juga dikatakan sejalan fokus pemerintah mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya sudah mengumumkan tarif resiprokal Indonesia turun dari 32 persen menjadi 19 persen. Perjanjian dagang antara Indonesia dan AS ditargetkan selesai pada September 2025.
Walau begitu Airlangga menjelaskan Indonesia tetap berupaya mengurangi ketergantungan pada pasar AS meski tarif resiprokal sudah tercapai. AS dikatakan sebagai salah satu pasar tradisional tujuan produk ekspor Indonesia.
Indonesia disebut bakal melakukan langkah strategis memperluas ekspor ke sejumlah pasar nontradisional seperti Afrika dan Timur Tengah.
Selain itu Indonesia juga akan memperkuat kerja sama multilateral dengan meningkatkan perdagangan antarnegara ASEAN, mengimplementasikan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) mulai tahun depan, serta mendorong penguatan peran Regional Comprehensive Economic Partnerships (RCEP) dan BRICS.
"Langkah-langkah strategis yang didorong adalah untuk mengurangi ketergantungan pada pasar yang biasa (pasar tradisional perdagangan bilateral Indonesia, seperti Amerika Serikat dan China)," ujar dia.
(fea)