Purbaya Beri Rp149 T ke Sjafrie, Termasuk Buat Borong Jet China?
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyetujui proposal anggaran US$9 miliar atau setara Rp149 triliun (asumsi kurs Rp16.574 per dolar AS) yang diajukan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Namun, Purbaya menegaskan dirinya tidak tahu detail apakah uang itu termasuk untuk membeli pesawat tempur J-10 Chengdu dari China.
Ia hanya menegaskan sudah memberi lampu hijau pengajuan anggaran Kementerian Pertahanan.
"Kalau untuk (proposal anggaran Kemenhan) yang tahun depan (2026) sudah kita setujui. Ini (beli J-10 Chengdu) enggak tahu pakai (uang) yang mana, tapi sudah cukup banyak anggaran mereka," ujar Purbaya di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta Selatan, Rabu (15/10).
"Sekian, saya lupa, US$9 miliar (tambahan anggaran Kemenhan) kalau enggak salah atau lebih. Saya lupa angkanya, tapi sudah disetujui. Jadi, harusnya sudah siap semua untuk yang (permintaan anggaran) sebelumnya," tambahnya.
Purbaya menekankan dirinya masih perlu melakukan pengecekan ulang terkait anggaran Kemenhan, termasuk berapa nominal yang dipakai untuk membeli jet tempur J-10 Chengdu.
Ini termasuk kapan waktu pengadaan pesawat tersebut, apakah tahun depan atau justru setelah 2026.
"Saya mesti double check lagi, apa dia (Kemenhan) mau impornya tahun depannya lagi (2027) atau kapan? Tapi yang dia (Menhan Sjafrie) minta selama ini sudah kita penuhi," tandas sang Bendahara Negara.
Berdasarkan unggahan di Instagram @menkeuri, Purbaya dan Sjafrie pernah bertemu pada 22 September 2025 lalu. Menhan Sjafrie dan jajaran anak buahnya mengunjungi langsung Kantor Kementerian Keuangan di Jakarta Pusat.
Pertemuan itu membahas dukungan Kemenkeu terhadap Kemenhan, yakni dalam rangka menjaga keamanan dan kedaulatan Indonesia. Ini menyusul arahan Presiden Prabowo Subianto pada Nota Keuangan 15 Agustus 2025 lalu: pertahanan yang kuat adalah fondasi kedaulatan.
Pada September 2025 lalu, Kepala Biro Humas Setjen Kemenhan Brigjen Frega Wenas Inkiriwang mengatakan pembelian pesawat tempur J-10 Chengdu buatan China masih dikaji oleh TNI AU.
Proses ini dilakukan demi memastikan pembelian pesawat itu tepat untuk memperkuat pertahanan udara Indonesia.
Di lain sisi, Sjafrie juga tidak membantah maupun membenarkan rencana pembelian jet tempur dari China. Ia hanya mengatakan pesawat itu akan terbang di langit Jakarta dalam beberapa waktu ke depan.
"Sebentar lagi terbang di Jakarta," kata Sjafrie di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (15/10).
(skt/sfr)